Untuk mengembangkan dan menciptakan wirausaha sukses di Indonesia membutuhkan kerja sama dan koordinasi lintas sektoral

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan menciptakan 10 ribu wirausaha per tahun dari berbagai jenis usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperluas lapangan dan kesempatan kerja baru.

"Tersendatnya pengembangan wirausaha di Indonesia saat ini karena tiga persoalan pokok. Pemerintah terus berupaya mencari solusi dari permasalahan ini," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa.

Muhaimin memaparkan faktor pertama tersebut adalah banyaknya barang impor yang masuk ke Indonesia yang mengganggu sisi kreatifitas calon wirausaha baru di Indonesia.

Salah satu contoh disebut Menakertrans adalah dalam industri bahan pengganti gula dimana muncul pemanis dari bahan singkong yang dibuat perusahaan Amerika.

"Mereka berproduksi di Indonesia tetapi untuk dijual ke Indonesia. Kepada para calon wirausaha agar mengerti dan memanfaatkan peluang seperti ini," katanya.

Faktor lain yang menjadi penghambat adalah masih terbatasnya dukungan permodalan padahal faktor ini sangat penting untuk membantu wirausaha menjadi berkembang.

"Problem kita itu masih sedikitnya permodalan yang mudah dan cepat dan menimbulkan perputaran yang saling percaya seperti permodalan melalui KUR. Tetapi pada tingkat penetapan bunga dan pertumbuhan masih sulit. Akses kepada perbankan dan permodalan harus didapat. Karena kita mempunyai keunggulan pada industri kreatif," katanya.

Sedangkan faktor yang ketiga adalah kesenjangan antara kurikulum formal dengan keahlian siswa yang mana seringkali para pencari kerja tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan dunia usaha.

Muhaimin mengaku telah mengkoordinasikan masalah ini dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh untuk menyiapkan kurikulum pendidikan yang mendekatkan pendidikan dengan keahlian yang dimiliki oleh peserta didik.

"Problem penyiapan kurikulum pendidikan yang formal dan keahlian peserta didik harus dilakukan. Saya sudah berbicara dengan M. Nuh yang saat ini hubungan lulusan pendidikan formal dengan kebutuhan tenaga kerja ada kesenjangan. Kita harus dekatkan dan perbaiki hal-hal ini," ujar Muhaimin.

Saat ini keberadaan wirausaha sukses di Indonesia masih terbilang minim yaitu hanya sekitar 400.000 orang dan jauh dari jumlah yang diharapkan yang idealnya mempunyai 2 juta wirausaha.

Sementara itu, untuk membantu mempercepat pengembangan wirausaha, Muhaimin menawarkan kepada lintas kementerian dan lembaga, pihak swasta, masyarakat umum dan lulusan pendidikan agar memanfaatkan keberadaan Balai Latihan Kerja.

"Untuk mengembangkan dan menciptakan wirausaha sukses di Indonesia membutuhkan kerja sama dan koordinasi lintas sektoral. Oleh karena itu kita tawarkan kepada berbagai pihak agar memanfaatkan BLK di pusat dan berbagai daerah," katanya.

Saat ini terdapat 13 BLK UPTP milik Kemnakertrans dan 252 BLK UPTD milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.

Muhaimin berharap agar BLK-BLK itu bisa dijadikan sebagai tempat untuk melatih, mempersiapkan dan mengembangkan jenis-jenis wirausaha sesuai dengan minat, bakat dan potensi daerah masing-masing.

(A043/S025)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012