"Penjualan telor organik hasil produksi peternak bebek tradisional Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memasuki libur Natal alami kenaikan," kata Bandori, salah seorang pengusaha telor asin organik asal Desa Eretan, Kabupaten Indramayu bagian barat, Selasa.
Ia mengatakan, telor asin organik buatannya sangat diminati konsumen, karena memilik keunggulan, seperti tahan lama, mudah dikemas, rasa alami dan gurihnya menjadi pemikat telor asin organik tersebut.
Setiap libur panjang, menurut dia, jumlah pengunjung yang melintasi jalur utama Pantura Kabupaten Indramayu, kata dia, meningkat sehingga mempengaruhi omzet penjualan telor asin organik.
Ahmad, pembuat telor asin organik lainnya, mengemukakan bahwa pesanan telor asin jelang Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 terus mengalami kenaikan, sehingga dirinya kesulitan memenuhi permintaan pelanggan.
Permintaan telor asin organik khas Indramayu cukup mengembirakan, kata dia, karena sangat diminati konsumen selain murah kualitasnya mampu bersaiang dengan daerah produsen telor asin seperti Brebes.
Ia meyatatakan, pembuat telor asin organik di Indramayu mempertahankan bahan baku telor bebek yang dipelihara secara tradisional, sehingga kualitas telor asin terjamin.
Jika memaksakan telor bebek pola kandang, menurut dia, kualitas telor asin tidak tahan lama.
Salim, mantan kepala desa setempat, mengatakan bahwa peternak bebek tradisional di Sesa Soge mampu meningkatkan kesejahteraannya, karena mampu memenuhi kebutuhan bahan baku sejumlah perajin telor asin organik.
Dikatakannya, beternak bebek secara tradisional di desanya masih memiliki peluang cukup bagus, karena Desa Soge Kecamatan Kandanghaur Indramayu bagian barat merupakan daerah pertanian daratan rendah, dimana pasca panen pakan bebek melimpah. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012