"Para gerilyawan telah menguasai beberapa kota di Harem."
Beirut (ANTARA News/ AFP) - Gerilyawan Suriah menyergap dan membunuh perwira intelijen militer di dekat Damaskus, sementara tentara menggempur benteng para gerilyawan di beberapa daerah sekitar ibu kota, demikian laporan pengawas HAM setempat, Selasa.
"Pejuang gerilyawan menyergap kepala intelijen militer di Jaramana, Senin malam, setelah itu dia tewas," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM).
Jaramana, sebelah tenggara dari Damaskus, adalah rumah bagi mayoritas penduduk Kristiani dan orang-orang Druze serta pro-rezim milisi. Daerah tersebut mengalami penderitaan serangan gerilyawan dalam beberapa bulan terakhir.
Observarorium tersebut mengatakan, tentara pada Selasa memperbaharui wilayah penembakan di distrik selatan ibu kota dan kekerasan meletus di pinggiran kota.
Para pengamat mengatakan, rezim Bashar al-Assad ingin memastikan cengkeramannya terhadap ibu kota sehingga bisa berada dalam posisi bernegosiasi untuk mengakhiri konflik yang terjadi selama 21 bulan yang menewaskan 44.000 orang tersebut.
Di tempat lain di Suriah, gerilyawan merebut kota Harem di barat laut provinsi Idlib, sebagian besar wilayah yang menyelinap keluar dari tangan militer, kata kelompok pemantau dari Inggris itu.
"Para gerilyawan telah menguasai beberapa kota di Harem, setelah mengambil alih tentara dan pro rezim basis terakhir milisi di sana," demikian laporan mereka.
Pasukan pendukung Bashar menyerah kepada gerilyawan setelah terjadi pengepungan selama beberapa bulan, kata pengawas.
Konflik Suriah meletus ketika pemberontakan damai menentang Assad berubah menjadi pemberontakan berdarah setelah rezim melepaskan kampanye penindasan terhadap pihak yang berbeda pendapat.
Kekerasan terbaru ini datang ketika utusan perdamaian Liga Arab dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Lakhdar Brahimi, mengunjungi Damaskus dalam upaya mengakhiri konflik.
(Uu.S038)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012