"Situasi keamanan di seluruh Indonesia hingga saat ini tidak ada gangguan dan dalam keadaan kondusif," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Mabes Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa.
Termasuk di daerah Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pascapenemuan bom rakitan di depan Pasar Sentral pada, Selasa pagi. Bom tersebut berupa jeriken merah ukuran lima liter yang ditempatkan di dalam ransel.
Setelah diurai, benda mencurigakan itu berisi telepon genggam sebagai pengatur waktu, bubuk urea nitrat, ratusan paku sepanjang 13 cm, serta dua detonator.
"Situasi di Poso dalam keadaan aman dan kondusif juga, pascapenemuan bom rakitan di depan Pasar Sentral," kata Boy.
Ditambahkannya pula bahwa dua terduga teroris berinisial S dan M yang terlibat dalam kasus penembakan yang menewaskan empat anggota Brimob di Poso, Kamis (20/12) saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Sulteng, katanya.
Penyerangan terhadap anggota Brimob di Desa Kalora tersebut, menewaskan empat orang polisi dari kesatuan elit itu dan melukai dua lainnya di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso pada hari Kamis sekitar pukul 10.00 WITA yakni Briptu I Wayan Putu Ariawan, Briptu Ruslan, Briptu Winarto dan Briptu Eko Wijaya.
Anggota Brimob diserang saat sedang melakukan patroli rutin di Desa Kalora, sementara dua anggota Polri yang mengalami luka tembak yakni Briptu Siswandi dan Briptu Lungguh masih dirawat.
Polri mengatakan bahwa pelaku penembakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah di Poso yang tewas empat orang diduga terkait jaringan Santoso.
(S035)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012