London, Inggris (ANTARA) - Wakil Perdana Menteri Inggris, Dominic Raab, mengundurkan diri pada Jumat (21/4), setelah sebuah penyelidikan independen dilaksanakan terkait pengaduan resmi mengenai sejumlah kasus perundungan.
Dalam sebuah surat untuk Perdana Menteri Rishi Sunak yang dipublikasikan di Twitter, Raab mengatakan bahwa penyelidikan itu menjadi sesuatu yang berbahaya, akan tetapi dia akan terus mendukung pemerintahan.
"Saya menyerukan penyelidikan tersebut dan berkomitmen untuk mengundurkan diri, apabila ada temuan apapun mengenai perundungan. Saya percaya bahwa penting untuk berpegang teguh pada kata-kata saya," kata Raab.
Dia menambahkan, "Dengan menetapkan parameter perundungan yang sangat rendah, penyelidikan ini menjadi sesuatu yang membahayakan. Itu akan mendorong berbagai pengaduan bohong terhadap para menteri, dan memiliki efek buruk bagi mereka yang menggencarkan perubahan atas nama pemerintahan Anda —dan tentunya warga Inggris."
Sejak PM Rishi Sunak bergabung dengan pemerintahan Inggris pada Oktober lalu, membawa janji untuk menciptakan tatanan pemerintahan dengan integritas, pengunduran diri Raab menjadi kali ketiga pejabat menteri senior Inggris meninggalkan posisinya karena kelakuan pribadinya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Inggris resmi jadi mitra dialog ASEAN
Baca juga: Pemerintah Inggris akan bicara dengan serikat pekerja
Baca juga: Temui Menkes RI, Menlu Inggris tegaskan kerja sama atasi pandemi
Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023