Sanaa (ANTARA News) - Enam militan Al Qaida di Yaman tewas dalam yang diduga dua serangan pesawat tanpa awak AS Senin, termasuk seorang Yordania, kata para pejabat pemerintah.


"Serangan pertama pesawat tanpa awak dengan sasaran sebuah kendaraan menewaskan dua anggota Al Qaida -- seorang Yaman dan seorang Yordania" di Manaseh pusat provinsi Bayda, kata seorang pejabat pemerintah setempat, meminta untuk tidak disebutkan jati dirinya, lapor AFP.


Seorang pejabat keamanan mengidentifikasi salah seorang militan yang tewas sebagai Abdullah Hussein al-Waeli, seorang anggota Al Qaida dari provinsi Marib yang dicari sesudah dia lolos dari penjara dua tahun silam. Tentang warga Yordania tidak ada detailnya.


Sumber-sumber kesukuan mengatakan tiga militan lain terluka dalam serangan itu.


Tiga rudal ditembakkan ke sepeda motor di provinsi Hadramawt menewaskan empat militan Al Qaida lainnya, kata pejabat pemerintah setempat.


Pejabat tersebut, yang meminta tidak disebutkan jati dirinya, mengatakan rudal-rudal tersebut ditembakkan oleh "sebuah pesawat tak berawak Amerika," dan bahwa serangan tersebut terjadi di Shehr pusat, kota sebelah timur ibu kota provinsi Mukalla.


Al Qaida telah mendeklarasikan keemiratan Islam di dekat Radaa awal tahun ini, tidak lama sebelum diusir oleh kaum milisi suku.


Tareq al-Dahab, yang memimpin para petempur Al Qaida pada serbuan Januari ke kota tersebut, ditembak mati pada Februari.


Dahab adalah saudara tiri ulama kelahiran AS Anwar al-Awlaqi, yang tewas dalam serangan yang diduga pesawat tanpa awak AS pada September.


Pesawat tanpa awak AS mendukung pasukan Yaman dalam memerangi kaum militan al Qaida di semenanjung Arab, kelompok Al Qaida cabang Yaman, yang dianggap Washington sebagai yang paling aktif dan franchise paling mematikan dari jaringan jihadis global.


AQAP mengambil keuntungan dari lemahnya pemerintah pusat Yaman selama pemberontakan tahun lalu melawan presiden terdepak Ali Abdullah Saleh, merebut wilayah yang besar di selatan.


Namun setelah serbuan pasukan Yaman selama satu bulan yang dilancarkan pada Mei, kebanyakan militan melarikan diri ke wilayah gurun timur yang lebih tanpa aturan. (K004)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012