Padang (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumbar mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang saat liburan Idul Fitri 1444 Hijriah karena masyarakat akan menuju sejumlah destinasi wisata yang ada di daerah setempat.
"Saat ini arus mudik sudah dilalui dan alhamdulillah bisa berjalan lancar dengan penerapan one way atau sistem satu arah Sicincin Bukittinggi dan kita akan fokus selanjutnya saat libur Idul Fitri," kata Direktur Lalu Lintas Polda Sumbar, Kombes Pol Hilman Wijaya di Padang, Jumat.
Menurut dia selain melakukan sistem one way atau satu arah di Sicincin Bukittinggi pada H-3 hingga H+3 setiap pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB setiap harinya. Kendaraan dari arah Padang menuju Bukittinggi melalui Sicincin dan kendaraan dari Kota Bukittinggi menuju Padang harus melalui Malalak.
Selain itu rekayasa lalu lintas juga dilakukan di Kabupaten Solok dan Tanah Datar yakni jalur Solok menuju Ombilin dalam mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang yang memakan waktu berjam-jam.
"Untuk di sana pemberlakuan rekayasa akan dilakukan sistem buka tutup namun itu semua tergantung situasi di lapangan. Jika sudah crowded maka akan diberlakukan hal itu," kata dia.
Ia mengatakan pada libur Idul Fitri 2022 terjadi kemacetan panjang dan kendaraan di jalur Padang Bukittinggi terkurung selama tujuh jam lebih dan ini yang coba diperbaiki agar waktu macet ini tidak lagi seperti tahun lalu.
Ia mengatakan pemberlakuan sistem satu arah atau one way ini bertujuan memperpendek waktu macet saat mudik Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Sistem ini bukan untuk menghilangkan kemacetan secara serta merta karena memang volume kendaraan yang masuk Sumbar sudah meningkat pesat,” kata dia.
Sebelumnya Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, memprediksi volume arus kendaraan pemudik masuk wilayah Sumbar saat lebaran terjadi tiga kali lipat dari Lebaran tahun lalu.
“Pengamanan arus lalu lintas pun menjadi fokus pada operasi ketupat 2023,” kata dia
Ia mengatakan lonjakan volume kendaraan ini telah diantisipasi dengan penerapan one way sistem dan salah satunya di Jalur Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya.
"Kebijakan one way sistem Padang-Bukitinggi maupun sebaliknya yang nanti bisa ditempuh (pemudik) sekitar dua atau tiga jam," kata dia.
Ia menyebutkan, one way sistem Padang-Bukitinggi ini perdana diterapkan pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Jika tidak diterapkan, waktu tempuh bisa mencapai tujuh hingga 10 jam.
"Ini kami upayakan, karena ini perdana. Kami koordinasikan forkopimda, ini pertama uji coba, sifatnya fleksibel. Kalau masih ada kepadatan (kendaraan), bisa diperpanjang," kata dia.
Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudman RI Perwakilan Sumbar Adel Wahidi menilai penerapan sistem satu arah dari Padang menuju Bukittinggi cukup efektif dalam menekan kemacetan di daerah setempat saat mudik Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Sejauh ini kita lihat dari pemberitaan dan media sosial, penerapan ini cukup efektif," kata dia.
Adel mencoba sendiri mudik dari Kota Padang menuju kampung halaman di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar pada Kamis (20/4) dan dirinya berangkat dari Padang pukul 14.00 WIB dan sampai di Kota Padang Panjang pukul 15.30 WIB.
"Saya berjalan dengan kecepatan sedang dan berhenti di sejumlah tempat untuk melihat kondisi terkini arus mudik di Sumbar," kata dia.
Baca juga: Ombudsman nilai penerapan sistem satu arah di Sumbar cukup efektif
Baca juga: Jasa Raharja Sumbar serahkan alat keselamatan cegah kecelakaan laut
Baca juga: Dirlantas : Sistem satu arah Padang-Bukittinggi perpendek waktu macet
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023