"Megawati menunjukkan kenegarawanannya, padahal disaat yang sama ada Puan Maharani (yang notabene) anaknya sendiri, tapi ternyata tidak, dia menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden," kata Dr Sugeng Suharto di Bengkulu, Jumat.
Megawati Soekarnoputri sesungguhnya punya opsi menunjuk Puan Maharani sebagai calon presiden untuk kontestasi Pemilu 2024. Pertimbangannya, Puan sudah memiliki rekam jejak, karier politik Ketua DPR RI itu juga menunjukkan tren positif, meski elektabilitasnya belum terlalu tinggi.
Namun, Megawati memilih Ganjar Pranowo, dan tidak memaksakan ego pribadi. Megawati kata dia diyakini mendengarkan berbagai aspirasi kader, simpatisan sampai basis suara mereka, "wong cilik".
"Kalau Megawati egois, dia bisa saja menunjuk anaknya Puan Maharani, karena PDIP bisa mengusung pasangan capres sendiri, tidak perlu berkoalisi," kata Sugeng.
Megawati tidak hanya kali ini memperlihatkan hal serupa. Pada Pemilu 2014 dan 2019, Ketum PDIP tersebut menunjuk sosok Joko Widodo sebagai calon presiden.
Padahal saat itu, Megawati Soekarnoputri bisa saja mencalonkan diri sendiri sebagai calon presiden, bahkan dukungan kader begitu kuat di bawah kendalinya.
Sebelumnya, PDI Perjuangan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024-2029 pada Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 Hijriah di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Baca juga: Pengamat puji kecermatan Megawati umumkan Ganjar jadi capres
Baca juga: Megawati tugaskan Puan Maharani bentuk Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023