Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah korban banjir yang mengungsi di Sudinkes Jakarta Timur mulai kembali ke rumah karena banjir mulai surut.
"Ini mau pulang, karena kalau besok sudah kering dan tidak ada air untuk membersihkan lumpur," kata Erin di Jakarta, Senin.
Erin bersama suami dan dua anaknya yang seorang masih balita mengaku terpaksa pulang karena selain ingin membersihkan rumah, di pengungsian juga tidak tersedia selimut dan kebutuhan perlengkapan bayi.
"Disini banyak orang dan selimut juga tidak ada," kata Erin.
Sebelumnya, Erin sudah memastikan pada petugas Sudinkes Jakarta Timur bahwa banjir akibat meluapnya kali Ciliwung yang merendam Kampung Pulo sudah surut.
Selain Erin, Yati yang juga menggendong seorang bayi pulang ke rumah untuk membersihkan sisa-sisa banjir.
"Kalau tidak sekarang besok susah dibersihkan. Lumpurnya cukup tinggi sekitar 30 cm," kata Yati.
Yati berharap air kali Ciliwung tidak meluap lagi malam ini. "Kalau hujan lagi dan air naik kami mau tidak mau kembali lagi ke sini," tambah Yati.
Bawaan mereka hanya berupa tas perlengkapan bayi, kain panjang, dan beberapa kantong plastik.
Sebanyak 671 korban banjir dari Kampung Pulo mengungsi ke sejumlah titik sebagian besar di Sudinkes Jakartaa Timur 29 di antaranya balita laki-laki dan 32 balita perempuan.
Para pengungsi terpaksa tidur di basemen Sudinkes Jakarta Timur yang terbuka sehingga angin langsung menerpa mereka yang tidur beralaskan tikar. Begitu juga pengungsi yang di bawah tenda.
(D016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012