kalau hujan turun malam ini, maka semua kawasan rawan banjir, warga harus diungsikan

Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan kepala keluarga di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, terpaksa mengungsi akibat banjir melanda enam kecamatan sejak Senin dini hari.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Dedek Risman di Meulaboh mengatakan banjir akibat meluapnya sungai merendam pemukiman di enam kecamatan seperti Kawai XVI, Meureubo, Arongan Lambalek, Pante Ceureumeu, Panton Reu dan Johan Pahlawan.

"Yang sudah terdata diungsikan baru 240 kepala keluarga dengan 1.014 jiwa warga pemukiman Pasie Mesjid, Johan Pahlawan," katanya di sela evakuasi korban banjir.

Genangan air dengan ketinggian satu hingga 1,5 meter memasuki rumah warga tersebut merupakan banjir kiriman dari Kecamatan Pante Ceureumen meskipun daerah setempat tersedia irigasi pengatur debit air.

Ketinggian genangan air di kawasan sumber banjir yakni Pante Ceureumeun semakin surut, namun imbas dari itu air melimpah pula sampai ke wilayah kecamatan ibu kota kabupaten dan ratusan kepala keluarga mengungsi.

Kata Dedek, BPBD dibantu Meulaboh Rescue, Badan SAR Nasional, Tagana, Rapi, PMI dan tim satgas kebencanaan terus melakukan evakuasi dan mewaspadai kemungkinan bertambahnya ketinggian banjir.

"Ini cuaca mendung, kalau hujan turun malam ini, maka semua kawasan rawan banjir, warga harus diungsikan ke tempat aman," katanya.

Sementara pantauan di Kecamatan Kawai XVI, banjir tersebut menyebabkan putusnya transportasi Meulaboh (Aceh Barat)-Geumpang (Pidie) karena genangan air menenggelamkan badan jalan hampir satu meter.

Hanya mobil dam truk yang dapat tembus melewati genangan air itu, sementara kendaraan roda dua terpaksa menggunakan jasa angkutan rakit tradisional milik warga setempat dengan biaya Rp10.000/kendaraan.

Sebagian lokasi pengungsian sudah didatangkan logistik dan tenda darurat oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, sementara petugas masih terus berjaga-jaga mewaspadai ancaman banjir semakin tinggi.
(IRW/)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012