Jayapura (ANTARA) - Muhammadiyah Papua menyebutkan perbedaan perayaan hari raya Idul Fitri di Tanah Papua dapat memperkuat toleransi umat beragama yang mana dengan berpegang teguh dan menerapkan nilai-nilai keagamaan pada kehidupan sehari-hari.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Papua Subhan Hafid Massa di Jayapura, Jumat, mengatakan pelaksanaan salat Idul Fitri adalah bentuk ketaatan terhadap maklumat yang telah dikeluarkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Pelaksanaannya salah Idul Fitri 1444 Hijriah di Bumi Cenderawasih berjalan dengan khidmat dan lancar,” katanya.
Menurut Subhan, seperti yang dilaksanakan di Kota Jayapura yang mana diikuti sekitar 1.500 Muslim bertempat halaman Gedung pascasarjana kampus Universitas Cenderawasih (Uncen).
Baca juga: Muhadjir Effendy apresiasi khutbah shalat Id di Gedung PP Muhammadiyah
"Shalat dilaksanakan dengan tetap menjaga kebersihan, berkoordinasi dengan aparat dan menghargai perbedaan," ujarnya.
Dia menjelaskan sesuai dengan isi khutbah salat Idul Fitri di mana pihaknya berpesan agar warga Muhammadiyah berpegang teguh dan menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan.
"Jangan di masjid jadi orang yang saleh, ahli ibadah tetapi ketika bertemu masyarakat menjadi orang yang takabur atau sombong dan tidak menghargai perbedaan. Untuk itu sangat penting menerapkan nilai-nilai agama dalam kehidupan,” katanya lagi.
Dia menambahkan sehingga jika nilai-nilai agama di antaranya saling menghargai ini diterapkan, maka akan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat di Tanah Papua.
"Untuk di Papua hampir setiap daerah melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H, seperti di Kabupaten Jayapura, Keerom, Mimika, Merauke, Biak, Waropen, Nabire dan beberapa kabupaten lainnya," ujarnya lagi.
Baca juga: Muhammadiyah serukan "Ukhuwah Islamiyah" dari Tugu Pahlawan Surabaya
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023