Temanggung (ANTARA) - Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung H. Badrun Mustofa menyampaikan perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 1444 H bisa dipahami dan tidak ada masalah.

"Penting beramal sesuai dengan ilmu yang dipunyai, artinya yang melaksanakan hari Jumat insyaa Allah juga karena dasar keilmuan, yang melaksanakan hari Sabtu (22/4) juga dasarnya keilmuan," katanya di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut usai menjadi katib pada Shalat Idul Fitri 1444 H di halaman Kantor Setda Kabupaten Temanggung yang diselenggarakan Panitia Hari Besar Islam Muhammadiyah Temanggung.

Shalat Idul Fitri di halaman Kantor Setda Temanggung diikuti sekitar 4.000 jamaah yang datang dari sekitar Temanggung maupun warga yang tengah mudik di Temanggung.

Badrun menegaskan bagi orang-orang yang mendasarkan diri pada pentingnya ilmu untuk melaksanakan ibadah maka perbedaan itu sangat dipahami dan tidak ada masalah.

Dalam khutbah Shalat Idul Fitri, dia menyampaikan tema Al Quran jalan hidup dan pedoman umat.

Ia menuturkan bulan Ramadhan menjadi istimewa karena bulan diturunkannya Al Quran, hari-hari yang dijalani dengan mendekat dan bergaul bersama Al Quran.

Pergaulan dengan manusia, mengolah lahan, berdagang di pasar, bekerja di kantor itu semua bergaul dengan makhluk Allah.

Ketua Komisi D DPRD kabupaten Temanggung ini menuturkan membaca Al Quran, memahami maknanya, memikirkan konsepnya adalah merupakan anugerah karena Al Quran adalah kalamullah yang penuh barokah dan membentuk menjadi manusia ulul albaab. ***3***

Baca juga: Din Syamsuddin harap silaturahim tetap terjaga meski beda pendapat
Baca juga: Khotib: Perbedaan Idul Fitri momentum untuk rekatkan persaudaraan
Baca juga: Khatib ajak warga Universitas Muhammadiyah Purwokerto jaga ketaqwaan

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023