Nama adalah sebuah doa dari orang tua, dari kedua orang tua kami, ...Oleh karena itu kami namakan Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Jakarta (ANTARA News) - Edhie Baskoro Yudhoyono, Senin siang, dengan didampingi oleh keluarga besarnya mengumumkan nama anak pertamanya, yang juga cucu kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

"Nama adalah sebuah doa dari orang tua, dari kedua orang tua kami, ...Oleh karena itu kami namakan Airlangga Satriadhi Yudhoyono," kata Edhie Baskoro di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Senin.

Dengan didampingi oleh kedua orang tuanya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono, serta mertuanya Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Okke Rajasa, ia menjelaskan makna dari nama tersebut.

Menurut putra bungsu Presiden Yudhoyono itu, nama Airlangga dipilih dengan harapan putra sulungnya itu dapat menjadi pemimpin keluarga, pemimpin bagi masyarakatnya, negaranya, pemimpin yang bijak, yang mampu mengayomi seluruh masyarakat.

Nama Airlangga, tambah dia, diambil dari nama pemimpin Indonesia di masa lalu yang jaya, pejuang yang gigih. Sementara itu Satriadhi artinya ksatria yang baik hati, tangguh, ksatria di jalan yang baik dan direstui Tuhan.

Lebih lanjut Edhie Baskoro yang biasa dipanggil Ibas mengatakan bahwa istrinya, Siti Rubi Aliya Rajasa telah melahirkan putra pertama mereka pada Senin dinihari (24/12) sekitar pukul 00.01 WIB melalui persalinan normal. Ia mengatakan bahwa putranya lahir dengan berat 3,35 kg panjang 50 cm.

"Saya sebagai orang tua bersyukur, berbahagia, bergembira ... Alhamdulillah tadi malam proses berjalan baik lancar dan tentunya ibu dan bayinya diberi kesehatan," katanya seraya memperlihatkan foto sang bayi yang tertidur dalam balutan selimut putih.

Airlangga Satriadhi Yudhoyono adalah cucu kedua dari Presiden Yudhoyono dan cucu pertama dari Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Sebelumnya Presiden Yudhoyono telah memperoleh seorang cucu perempuan, Almira Tunggadewi Yudhoyono, dari putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono dan istrinya Annisa Pohan.
(G003/P008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012