Dukungan orang-orang terdekat dapat memicu produksi hormon oksitosin
Jakarta (ANTARA News) - Proses menyusui atau pemberian ASI eksklusif dari ibu kepada bayinya, tidak akan berhasil tanpa peran nenek si bayi, kata Ketua Umum Sentra Laktasi Indonesia, Dr. Utami Roesli, SpA, dihadapan 100 pasang nenek dan ibu menyusui dalam talkshow "Ibuku Inspirasiku, a Tribute to NenekASI" di Jakarta, Sabtu.
Mengapa Nenek? Utami yang juga seorang nenek pendukung ASI untuk cucunya ini mengatakan nenek berada di lingkaran terdekat dengan ibu menyusui dan bayi. Selain juga ayah, nenek berperan dalam mendorong sang ibu untuk memberikan ASI kepada cucunya.
"Dukungan orang-orang terdekat dapat memicu produksi hormon oksitosin yang memberikan efek menenangkan pikiran pada ibu menyusui," kata Utami dalam acara yang digelar Asosiasi Ibu Menyususi Indonesia (AIMI) dalam rangka memeringati Hari Ibu, 22 Desember.
ASI, lanjutnya, terbentuk akibat hormon prolaktin, yang menarik darah dan mengubahnya menjadi air susu ibu di dalam glandula mamae (kelenjar payudara). Sementara hormon prolaktin menyediakan ASI, hormon oksitosin justru membantu mendorong kelenjar agar ASI dapat dikeluarkan melalui payudara.
"Maka para suami dan para nenek, harus mendukung proses laktasi ibu dan bayinya," imbuhnya.
Ketua Umum AIMI Mia Sutanto menambahkan nenek tak perlu risau akan kehilangan waktu untuk berdua bersama cucu apabila sang ibu memberikan ASI.
"Mungkin neneknya merasa kalau menyusui, kesannya jadi nggak butuh nenek, karena si kecil bersama ibunya terus. Neneknya merasa kurang berperan dalam pengasuhan cucu. Padahal tidak demikian," katanya.
Mia berharap melalui kegiatan ini para nenek mendapatkan ilmu terkini mengenai pemberian ASI dan menjadi suporter utama dalam kegiatan menyusui.
(M048)
Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012