Cirebon, Jawa Barat (ANTARA) - Sejumlah anggota pramuka dari SMA 1 Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat ikut membantu mengawal jalannya mudik yang aman dan nyaman lewat operasi ketupat di sekitar wilayah Cirebon.
“Saya senang, bisa tambah pengalaman. Saya enggak mudik juga, jadi daripada bosan di rumah lebih senang di sini bisa sama teman-teman,” kata Koordinator Pramuka SMA 1 Arjawinangun, Chelma Valena saat ditemui ANTARA di Cirebon, Jawa Barat, Kamis.
Siswa yang duduk di kelas 11 itu menuturkan ia bersama delapan temannya yang lain, akan berjaga di Pos Baznas yang ada di samping Masjid Bani Makmun Sirnabaya sejak pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Pos jaga yang dekat dengan sekolah asalnya itu tersebut ditentukan oleh pihak sekolah bersama kepolisian setempat, supaya setiap personel bisa terawasi dengan baik.
"Ada sekolah lain juga yang ikut seperti kami, tapi titiknya beda-beda dan personelnya dibagi lagi. Kebetulan saja kami dapat di pos Baznas, kalau dari sekolah kami yang jaga dari kelas 10 dan 11," kata Chelma.
Selama berjaga di pos, Chelman menyebutkan tugas dari personel pramuka berpangkat bantara itu seperti mengamankan jalur mudik dan menolong orang yang mengalami kecelakaan ringan.
Menurutnya, momen mudik bisa dimanfaatkannya untuk menerapkan ilmu yang diajarkan oleh ekstrakurikuler pramuka sekolahnya. Misalnya, memberikan pertolongan pertama atau mengajak masyarakat memahami aturan rambu lalu lintas.
“Seperti tadi siang ada kecelakaan jatuh dari motor dua orang, kami bantu obati. Pakai kain kasa dibasahi dulu, bersihkan luka luar dan sampingnya habis itu lukanya dikasih obat merah dan diperban pakai kapas,” ujarnya.
Chelma juga memastikan pihak orang tuanya memberikannya izin mengikuti kegiatan dan sudah mengetahui kegiatannya setiap hari di pos pantau itu.
Seorang petugas pramuka lainnya, Achmad Luthfi, yang juga duduk di kelas 11 dari sekolah yang sama menambahkan meski pada awalnya sempat tidak dibolehkan oleh orang tuanya ikut, namun dengan penjelasan jelas terkait kegiatan yang positif dirinya lakukan, akhirnya bisa mendapatkan izin.
Pengalaman berharga yang ia dapatkan sejak menjadi bagian dari pos itu adalah bisa berpartisipasi langsung memberi obat bagi penyakit ringan yang diderita pemudik dan merasakan sulitnya menjaga parkiran masjid.
Luthfi membeberkan jadwal untuk kelompoknya bersiaga sudah dimulai dari H-4 Lebaran lalu hingga empat hari setelah Lebaran 2023.
“Saya senang bisa dapat pengalaman, nanti akan dikasih sertifikat juga. Sekolah juga sedang libur, jadi tambah-tambah pengalaman seru saja,” ucap Luthfi.
Baca juga: Jasa Marga catat rekor layani arus lalu lintas tertinggi
Baca juga: Arus kendaraan di Tol Solo-Yogya padat namun lancar jelang Lebaran ini
Baca juga: Pemkab Sidoarjo berangkatkan 1.450 orang peserta mudik gratis
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023