Asisten General Manager CRBC Zhou Yong mengatakan bahwa Jalan Tol Phnom Penh-Sihanoukville telah mencapai tujuan operasionalnya yang ramah lingkungan, aman, efisien, dan nol kecelakaan dalam 200 hari terakhir.
"Sejak pembukaan jalan tol tersebut, arus lalu lintas kumulatif mencapai sekitar 2,53 juta kendaraan, dan rata-rata arus lalu lintas harian sejak awal 2023 mencapai lebih dari 13.000 kendaraan," kata Zhou Yong yang juga General Manager Kantor CRBC Kamboja itu.
Zhou mengatakan manfaat sosial dari jalan tol tersebut secara bertahap menjadi semakin menonjol dan disambut hangat oleh masyarakat Kamboja.
Dengan investasi senilai 2 miliar dolar AS dari CRBC, jalan tol sepanjang 187 kilometer tersebut menghubungkan Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja, dengan provinsi pelabuhan laut dalam internasional Preah Sihanouk.
Sementara itu, Kepala Juru Bicara Pemerintah Kamboja Phay Siphan mengatakan jalan tol tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kamboja dan China di bawah kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (BRI).
Phay menambahkan jalan tol itu juga memainkan peran penting dalam membantu meningkatkan ekonomi dan pariwisata Kamboja.
"Jalan tol tersebut tidak hanya menghemat bahan bakar dan waktu (bagi pelancong), tetapi juga membantu mempercepat pengembangan ekonomi Kamboja dengan memfasilitasi sektor transportasi dan pariwisata," jelas Phay Siphan.
Jalan tol tersebut memiliki dua jalur lalu lintas di masing-masing arah beserta jalur darurat di setiap sisi. Jalan itu dapat memangkas waktu perjalanan yang sebelumnya lima jam melalui National Road 4, menjadi sekitar dua jam antara Phnom Penh dan kota pesisir Sihanoukville.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023