Terdapat daerah pertemuan angin di NTT yang didukung suhu permukaan laut yang cukup hangat mengakibatkan sejumlah wilayah di NTT berpeluang dilanda hujan ringan hingga deras...

Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi hujan ringan hingga deras di sejumlah daerah akibat pertemuan angin di Nusa Tenggara Timur (NTT) selama dua hari ke depan.

"Terdapat daerah pertemuan angin di NTT yang didukung suhu permukaan laut yang cukup hangat mengakibatkan sejumlah wilayah di NTT berpeluang dilanda hujan ringan hingga deras, sehingga perlu diwaspadai warga setempat," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT yang berlaku selama 20-22 April.

Agung menjelaskan selain pertemuan angin, aktifnya gelombang equatorial Kelvin serta labilitas lokal yang kuat berpotensi memicu hujan sedang hingga deras, yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

Ia menyebutkan sejumlah daerah yang berpotensi terdampak cuaca yaitu Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, dan Alor.

Baca juga: Bali-NTT diimbau waspada dampak tidak langsung bibit siklon tropis 98S

Agung mengatakan potensi cuaca tersebut perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, banjir, tanah longsor.

"Warga yang bermukim di wilayah dengan topografi bergunung atau curam patut lebih waspada ketika terjadi hujan lebih dari satu jam," katanya.

Warga yang beraktivitas di luar rumah, kata dia, patut mewaspadai dampak berupa kondisi jalanan yang licin, tumbangnya pohon, maupun fasilitas umum yang dapat membahayakan keselamatan diri.

Agung menyarankan warga untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dari BMKG sehingga bisa mengenal potensi ancaman bencana di lingkungan sekitar dan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan guna meminimalisir kerugian.

Baca juga: BMKG Kupang ingatkan warga pesisir pantai waspada cuaca ekstrem

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023