Tahun 2012, kecelakaan meningkat sekitar 85 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Pemicunya, lebih disebabkan faktor kelalaian atau `human error` karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas,"

Madiun (ANTARA News) - Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, selama tahun 2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun, AKP Ganang Nugroho, Sabtu, mengatakan, selama periode Januari hingga pertengahan Desember 2012 tercatat ada 642 kasus kecelakaan dengan 150 korban tewas.

"Tahun 2012, kecelakaan meningkat sekitar 85 persen dibandingkan dengan tahun 2011. Pemicunya, lebih disebabkan faktor kelalaian atau `human error` karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas," ujarnya.

Menurut dia, sesuai data yang ada, hingga pertengahan Desember tahun 2012, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 642 kasus, sedangkan pada tahun 2011 hanya mencapai 350 kasus.

Demikian juga dengan jumlah korban yang meninggal dunia melonjak hingga mencapai 75 persen. Jika pada tahun 2011 hanya 92 orang yang meninggal di jalanan, tapi tahun 2012 naik menjadi 150 orang.

"Korban luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas juga naik, dari 564 orang di tahun 2011 menjadi 988 orang pada tahun 2012," kata dia.

Sementara itu korban luka berat dalam kecelakaan justru mengalami penurunan dari 30 orang pada tahun 2011 menjadi 23 orang saja pada tahun ini.

Guna menekan angka kecelakaan di wilayah hukumnya, pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tertib lalu lintas, di antaranya dengan menggelar Operasi Zebra.

Satlantas Polres Madiun juga melakukan penyuluhan kepada para siswa, di antaranya di SMAN 1 Geger tentang keselamatan berlalu lintas.

Petugas berusaha menyadarkan para siswa akan pentingnya keselamatan saat berkendara, seperti menaati rambu lalu lintas, menggunakan helm, tertib kelengkapan motor, administrasi kendaraan, hingga menjaga sopan santun di jalan.

"Sosialisasi tertib lalu lintas di sekolah-sekolah sangat penting karena dari sejumlah kasus kecelakaan tersebut sebagian besar melibatkan para pelajar. Jumlahnya mencapai 230 kecelakaan yang melibatkan pelajar," tambah Ganang.

Dengan sosialisasi tertib lalu lintas di sekolah, ia berharap akan mengubah kebiasaan dan perilaku anak didik saat di jalan raya. Selain itu siswa juga bisa menjadi pelopor bagi orang lain untuk mengedepankan sopan santun di jalan raya.

Selain itu, pihak kepolisian juga akan menggelar sejumlah penertiban, seperti operasi penertiban parkir yang tidak pada tempatnya, sepeda motor lajur kiri, tidak menyalakan lampu saat siang hari, dan lainnya.

(ANT-072/E011)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012