"Secara umum, durasi gerhana yang teramati di Kalimantan Tengah rata-rata adalah 2 jam 48 menit," katanya di Palangka Raya, Rabu malam.
Dia mengatakan gerhana di Kalimantan Tengah akan dimulai pada pukul 09.39 WIB, puncak gerhana terjadi pada pukul 11.00 WIB, dan gerhana akan berakhir pada pukul 12.38 WIB.
"Gerhana yang teramati dari Kalimantan Tengah adalah gerhana matahari sebagian dan puncak gerhana terjadi pada pukul 11.00 WIB," kata Chandra.
Dia mengingatkan seluruh masyarakat di Kalteng untuk tidak melihat secara langsung ke arah Matahari ketika proses gerhana berlangsung, karena hal ini bisa merusak organ mata
"Jangan melihat proses gerhana secara langsung, karena radiasi yang ditimbulkan dapat merusak mata, sehingga jika akan melihat, maka harus menggunakan kaca mata khusus yang dapat memfilter," katanya.
Baca juga: Ketua MUI paparkan tata cara Shalat Gerhana
Dia menerangkan gerhana Matahari hibrid terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan Bulan yang teramati dari Bumi sama dengan piringan Matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, Matahari seakan-akan tertutupi Bulan.
Gerhana Matahari hibrid terdiri atas dua tipe, yakni gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total.
"Gerhana Matahari hibrid termasuk fenomena cukup langka, namun sangat dianjurkan tidak dilihat secara langsung. Untuk itu, jika masyarakat ingin melihat peristiwa tersebut, maka bisa mengikuti melalui streaming live yang disiapkan BMKG, yakni di laman https://gerhana.bmkg.go.id," katanya.
Baca juga: BMKG: Gerhana matahari besok bisa diamati di Kepri sekitar dua jam
Baca juga: Gerhana Matahari Hibrid di Kaltim akan berlangsung 2 jam 45 menit
Baca juga: BRIN bentuk tiga tim untuk teliti gerhana matahari hibrida di Biak
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023