Surabaya (ANTARA News) - Upaya menutup lokasisasi Bangunsari Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat batal dan acara diganti dengan deklarasi daerah bebas prostitusi.
Camat Krembangan Sumarno mengatakan penutupan total lokalisasi ini memang tidak mudah seperti membalikkan tangan. Untuk itu penutupan tidak dilakukan sekaligus dengan menutup semua wisma dan memulangkan PSK yang ada.
"Namun, penutupan dilakukan secara bertahap meski membutuhkan waktu yang akan lama," katanya.
Meski tidak jadi ditutup total, katanya, namun warga sudah memiliki semangat agar daerahnya menjadi kawasan bebas dari pekerja seks komersial (PSK).
"Sebagai gantinya, mayarakat menggelar acara deklarasi daerah bebas prostitusi yang dilaksanakan Jumat malam (21/12).
Saat ditanya kapan kawasan Dupak Bangunsari ini benar-benar bisa bebas, Sumarno mengatakan tentu warga berharap bisa secepatnya. Namun, semuanya butuh proses.
"Kami berharap kawasan Dupak Bangunsari bisa secepatnya menjadi kawasan bebas prostitusi karena sudah banyak PSK dan wisma yang tutup," katanya.
Kepala Bagian Humas Kota Surabaya Nanis Chairani mengatakan acara di Dupak Bangunsari ini bukan penutupan lokalisasi secara total. Namun, acara tersebut berupa pengajian yang melibatkan masyarakat, PSK dan mucikari.
Acara tersebut dihadiri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Biro Kesra Setdaprov Jatim Bawon Adiyithoni. "Yang kami tahu hanya itu acaranya. Sebab, yang punya kegiatan adalah dinas sosial," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Surabaya Supomo saat dikonfirmasi melalui ponselnya tidak aktif.
Lokalisasi Dupak Bangunsari merupakan lokalisasi yang berada di Surabaya Utara. Sedangkan jumlah PSK, mucikari maupun wisma terus mengalami penurunan. Saat ini jumlah PSK yang masih bertahan sebanyak 163 orang, 61 wisma dan 50 mucikari.
(A052/H-KWR)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012