Makassar (ANTARA) - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Jamaluddin Jompa dan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams bertemu, membicarakan rencana serta perkembangan hasil penelitian yang telah berjalan selama ini antara pemerintah dan institusi Australia-Indonesia.
Rektor Unhas Jamaluddin Jompa dalam keterangan yang diterima di Makassar, Rabu, mengatakan dalam pertemuan di Kantor Kedubes Australia di Jakarta itu, banyak membahas mengenai kerja sama Indonesia dan Australia, utamanya bidang penelitian yang merupakan kemitraan strategis kedua negara.
Di Unhas sendiri, lanjut dia, kerja sama banyak dilakukan dalam bidang penelitian, baik itu dengan Pemerintah Australia maupun dengan institusi dan perguruan tinggi yang ada di Australia.
Rektor Unhas juga memaparkan perkembangan kerja sama dalam Australia-Indonesia Center (AIC) yang telah dilakukan melalui Program AIC-PAIR (Partnership for Australia-Indonesia Researcher) 2020-2024, yang dimana peneliti Unhas juga turut serta menjadi bagian dari program tersebut.
Baca juga: Unhas-PAIR kolaborasi riset pengembangan potensi Sulawesi Selatan
Sejak adanya kerja sama ini, PAIR telah membangun kemitraan dengan 320 peneliti interdisiplin dari dua negara untuk bekerja dalam lebih dari 200 penelitian.
Ia menjelaskan 50 persen dari peneliti tersebut diantaranya adalah peneliti wanita dan 75 persen diantaranya belum pernah saling bekerja sama sebelumnya. Hal ini menandakan adanya hubungan yang baik antara Indonesia dan Australia dengan tujuan memajukan ilmu pengetahuan.
Penelitian-penelitian yang dilakukan dalam Program PAIR ini berfokus pada konetivitas, masyarakat, dan wilayah, yang dimana tema-tema ini sejalan dengan kebutuhan solusi atas pembangunan infrastruktur dan ekonomi Indonesia, utamanya di luar Pulau Jawa, salah satunya Sulawesi.
Baca juga: Rektor: Kedatangan PM Australia di Unhas perkuat kerjasama pendidikan
Baca juga: Fakultas Kehutanan Unhas hadirkan peneliti spesies Australia
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023