Jakarta (ANTARA News) - Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Departemen Kesehatan (Depkes) menyebutkan, jumlah tenaga medis yang dikirim oleh berbagai instansi dan LSM dari dalam dan luar negeri ke lokasi bencana alam gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah sebanyak 945 orang. Tenaga medis itu terdiri dari 131 dokter spesialis, delapan dokter pendidikan spesialis, 145 dokter umum, tiga bidan, delapan paramedis, satu penata anestesi, 498 perawat dan 144 tenaga kesehatan lainnya, demikian keterangan pers tertulis Departemen Kesehatan di Jakarta, Kamis. Negara-negara yang mengirimkan tenaga medis tersebut diantaranya Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Perancis dan Filipina. Kepala Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan, Lily S Sulistyowati mengatakan, hingga kini tenaga medis masih terus memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, rumah sakit lapangan dan pos kesehatan. "Hambatan dalam pelayanan medis ini adalah kekurangan obat-obatan dan bahan habis pakai di Kabupaten Klaten. Sedangkan di RS Orthopedi Dr Suharso, Surakarta kekurangan tenaga kesehatan, alat transportasi dan tempat tidur pasien," kata Lily. Sedangkan Kabupaten Bantul mengalami kekurangan dokter orthopedi, tenda, MCK, air bersih dan alat bedah minor. "Hingga kini, permasalahan bidang kesehatan itu sedang ditangani oleh Depkes, WHO, LSM dan Dinas Kesehatan setempat," ujarnya. Kendala lain adalah banyak Puskesmas yang rusak. Di kota Yogyakarta, 6 puskesmas dan satu puskesmas pembantu rusak berat, sembilan puskesmas dan enam puskesmas pembantu rusak sedang serta tiga puskesmas dan empat puskesmas pembantu rusak ringan. Di Kabupaten Bantul, 17 puskesmas, 23 puskesmas pembantu dan 16 rumah dinas rusak berat, lima puskesmas, sembilan puskesmas pembantu dan sembilan rumah dinas rusak sedang, serta lima puskesmas dan satu rumah dinas rusak ringan. Depkes mencatat bahwa hingga saat ini terdapat 43 titik pengungsi di Kabupaten Bantul yang telah dilengkapi dengan petugas medis yakni di Kecamatan Kasiyan, Sewon, Pleret, Pajangan, Pundong, Imogiri, Jetis, Kretek, Bantul, Bambanglipuro, Piyungan, Pandak, Kota dan Dlingo. Di Bantul, dari puluhan ribu pengungsi terdapat 12.981 ibu hamil dan 57.219 bayi dan anak dibawah lima tahun yang rentan terhadap gangguan kesehatan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006