Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan UKM mengalokasikan dana dari APBN sekitar Rp32,1 miliar untuk memulihkan kembali ribuan industri dan usaha kecil rakyat yang hancur akibat gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
"Kementerian menyediakan dana sekitar Rp32,1 miliar yang dapat diakses
segera," kata Menegkop dan UKM Suryadharma Ali ketika bersama Menperind Fahmi Idris meninjau korban gempa di Pundong dan Kasongan, Bantul, Yogyakarta, Kamis.
Dia mengatakan, dana APBN tersebut sebagian akan dialihkan untuk program
penanggulangan bencana gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, khususnya untuk rehabilitasi industri kecil.
Untuk itu, ia meminta kepada pemerintah daerah (pemda) Yogyakarta dan
Jawa Tengah agar segera mengajukan program pemanfaatan dana tersebut.
"Cepat lambatnya pencairan dana tersebut tergantung dari cepat lambatnya
usulan dari pemda," katanya.
Lebih lanjut Suryadharma Ali menjelaskan, dana sebesar Rp32,1 miliar itu
antara lain digunakan sebesar Rp4 miliar untuk pembangunan atau perbaikan
pasar yang rusak. Sedangkan Rp28 miliar digunakan untuk Program
Pembiayaan Produktif Kredit Usaha Mikro (P3KUM) melalui pola konvensional
dan Syariah, masing Rp8,9 miliar dan Rp19,5 miliar.
Sementara itu Menperind Fahmi Idris memperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk memulihkan industri kecil yang hancur tersebut mencapai Rp125 hingga Rp150 miliar.
"Kami juga akan mengusulkan ada tambahan dana dari APBNP yang akan dibahas pada Juli mendatang," katanya dan menambahkan jika usulan tambahan APBN dalam APBNP disetujui maka tidak perlu mengalihkan anggaran 2006.
Namun, jika usulan tambahan APBN tidak disetujui, anggaran yang diproyeksi untuk program 2006 sebagian akan dialihkan untuk rehabilitasi sektor industri kecil tersebut.
Selain itu, kata Fahmi, pihaknya juga meminta perbankan agar dapat
memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses pemulihan industri kecil
tersebut.
"Kami akan berbicara dengan Gubernur Bank Indonesia agar memberikan bunga khusus kepada pinjaman industri kecil itu untuk modal kerja," katanya.
Akibat gempa bumi tersebut, sentra-sentra industri kecil di Yogyakarta
khsusnya Kabupaten Bantul dan sebagian Klaten, Jawa Tengah lumpuh total.
Padahal Industri kecil itu merupakan kekuatan ekonomi masyarakat di daerah itu.
Dari 20 titik sentra industri rakyat, yang rusak berat antara lain 1.500
unit kerajinan perak Kota Gede mengalami tingkat kerusakan hingga 80 persen, 400 unit kerajinan gerabah di Kasongan rusak hingga 90 persen, 38 unit usaha kerajinan kerupuk kulit rusak hingga 100 persen dan industri kerajinan batu di Tegal Rejo rusak hingga 80 persen.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006