Kami berterima kasih kepada masyarakat pengguna Teman Bus yang selalu antusias dan memberikan input.Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginformasikan adanya tarif khusus bagi penumpang tertentu terkait dengan program Buy the Service (BTS) atau Teman Bus.
Seiring dengan tujuan pemerintah untuk mendukung cashless society, telah diberlakukan tarif khusus sebesar Rp0 alias gratis di sepuluh kota untuk kategori penumpang pelajar, lanjut usia (lansia), dan difabel.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat pengguna Teman Bus yang selalu antusias dan memberikan input. Untuk meningkatkan layanan Teman Bus, tarif khusus yaitu sebesar Rp0, atau gratis untuk para pelajar, lansia, dan disabilitas," kata Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Suharto dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (18/4) malam.
Hal itu dilakukan Kemenhub untuk mempercepat pengembangan pembayaran non-tunai (cashless payment), sehingga dapat diterapkan di seluruh kota dan semakin banyak masyarakat yang mulai beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum dengan kemudahan dalam aspek pembayaran.
"Dengan diberlakukannya tarif ini, semoga bisa menjadi salah satu cara agar semakin banyak masyarakat yang beralih naik transportasi umum," ujar Suharto.
Lebih lanjut, Kemenhub menginformasikan jika penumpang reguler membayar tarif dengan cara tap kartu non-tunai dan memindai QR Code, namun berbeda cara bagi para penumpang khusus.
Meskipun gratis, Teman Bus menetapkan bahwa penumpang khusus wajib melakukan scan QR Code yang telah disediakan sesuai kategori penumpang (pelajar, lansia, dan difabel) ke mesin tap on bus (ToB) yang ada di dalam bus sebelum naik.
Adapun para pelajar yang dapat menaiki Teman Bus dengan tarif khusus hanya pelajar dari jenjang pendidikan SD, SMP hingga SMA, dan wajib menggunakan seragam atau menunjukkan kartu pelajar kepada pengemudi.
Sedangkan lansia yang bisa menikmati tarif khusus hanya yang berusia di atas 60 tahun dan cukup menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) kepada pengemudi.
Sementara, untuk penumpang disabilitas cukup mendapat verifikasi dari pengemudi atau jika memiliki kartu disabilitas dari komunitas/pemda setempat, dapat menunjukkannya ke pengemudi.
"Saat ini, kami pun sedang melakukan kajian serta koordinasi dengan semua stakeholder terkait agar dapat segera mengimplementasikan tarif integrasi di 10 kota tersebut," ujar Suharto.
Baca juga: Kemenhub dorong implementasi pembayaran Teman Bus secara non tunai
Baca juga: Kemenhub kampanye gerakan nasional kembali ke angkutan umum
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023