Jakarta (ANTARA News) - Belum ada pustakawan yang bekerja di perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibidaiyah (SD/MI) hingga 2006, kata Pustakawan Utama, Rachmat Natadjumena. "Saat ini terdapat 169.031 SD/MI se-Indonesia, sehingga pemerintah perlu segera mengangkat pustakawan untuk meningkatkan mutu dan pelayanan jasa perpustakaan itu, kata Rachmat dalam Orasi Ilmiah atas pengukuhannya sebagai Pustawan Utama di Jakarta, Kamis. Menurut mantan Deputi Kepala Perpustakaan Nasional RI (PNRI), Organisasi Pendidikan dan kebudayaan Internasional (Unesco) pada 2000, mengeluarkan manifesto yang meminta pemerintah menyediakan perpustakaan sekolah sebagai dasar membentuk masyarakat yang berbasis informasi dan iptek. "Jika pemerintah pada 2006 mengangkat 29.000 pustakawan untuk 29.000 SD dari 169.031 SD/MI sebagai proyek percontohan, maka terjadi kenaikan kualitas mutu pendidikan SD minimal lima tahun mendatang," katanya. Sementara itu, jumlah SMP dan sederajat 32.962 sekolah, jumlah SLTA dan sederajat sebanyak 17.792 sekolah, sehingga jumlah total sekola SDF, SMP dan SLTA mencapai 219.785 sekolah dengan jumlah siswanya 44,8 juta orang. Sedangkan jumlah pustakawan se-Indonesia mencapai 2.888 orang antara lain 1.225 orang bekerja di perguruan tinggi, 175 orang bekerja PNRI dan 692 orang bekerja di perpustakaan provinsi dan 78 orang bekerja di perpustakaan umum, 131 orang bekerja di perpustakaan SMP dan 94 orang bekerja di SMA. Rachmat mengusulkan Depdiknas dan Depag segera merekrut pustakawan untuk memenuhi kebutuhan di SD/MI termasuk SMP dan SLTA , sedang guru yang selama ini mengelola perpustakaan dapat ditetapkan pustakawan. Perguruan tinggi yang memiliki program studi perpustakaan diharapkan mencetak lebih banyak lulusan S-1 dan D-3 untuk calon pustakawan serta PNRI sebagai pembina sekolah diharapkan meningkatkan pelatihan bagi guru dan karyawan sekolah agar menjadi pustakawan. Pada saat yang sama mantan Staf Badan Diklat Departemen ESDM Tintin Sastraatmadja juga dikukuhkan sebagai Pustakawan Utama oleh Kepala PNRI Dady P Rachmananta bersama Rachmat Natadjumena. Jumlah Pustakawan Utama se-Indonesia hingga saat ini sebanyak 15 orang, lima orang diantaranya telah dikukuhkan, sedang tujuh orang sisanya akan dikukuhkan dalam waktu dekat di PNRI Jakarta.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006