Jakarta (ANTARA) - DPP PDI Perjuangan melepas keberangkatan Kereta Api Kertajaya dengan rute Jakarta-Semarang-Surabaya di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan ratusan penumpang yang berada dalam sembilan gerbong itu keberangkatannya difasilitasi oleh partai.
"Minggu ini fokus PDIP membantu pemerintahan Pak Joko Widodo di dalam mudik lebaran, termasuk nantinya arus balik," tutur Hasto.
"Partai juga membuat posko gotong royong dan ini yang kali ketiga kami memberangkatkan mudik lebaran dengan menggunakan moda kereta api sebagai apresiasi kepada pemerintahan Pak Jokowi, kepada Menteri Perhubungan, dan Menteri BUMN yang telah membangun kerja sama dengan baik, sehingga transportasi publik melalui kereta api ini semakin baik untuk digunakan sebagai moda transportasi mudik," imbuhnya.
Lebih lanjut, dosen Ilmu Pertahanan (Unhan) RI itu juga menyampaikan PDIP akan memberikan bantuan pada arus balik.
Baca juga: Sandiaga: Perputaran ekonomi saat libur Lebaran 2023 capai Rp240,1 T
Baca juga: Kemnaker fasilitasi buruh mudik menggunakan bus dan kereta
Lalu, Hasto mengatakan pemberangkatan pemudik menggunakan kereta api menggunakan dana gotong royong dari kader PDIP.
"Total ada sembilan gerbong kereta api. Sebelum ya, kami menunggu lampu hijau dari pemerintah bahwa akhirnya mudik ini dapat dilakukan secara massal. Akhirnya setelah berjuang, kami mendapat sembilan gerbong dan sudah dibayar dengan gotong royong kader partai," ungkap dia.
Tak hanya itu, tambah Hasto, PDIP juga menyiapkan 178 bus pada besok hari untuk membawa pemudik pulang ke kampung halaman.
Kalau gerbong total sembilan dan bus nya 178, jadi total diperkirakan, ya, sekitar 9 ribu pemudik, papar Hasto.
"Itu konsentrasi kami, kami tidak ingin campur adukkan urusan mudik, Idul Fitri, dengan persoalan-persoalan politik. Politiknya adalah politik kemanusiaan dulu, politik untuk menyiapkan halal bi halal yang menjadi momentum yang sangat penting di dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa," imbuhnya.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023