memiliki risiko investasi yang rendah dan likuid, serta terjangkau dengan harga minimum pembelian sebesar Rp10.000Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemasaran dan Bisnis PT Danareksa Investment Management (DIM) Upik Susiyawati menyampaikan produk Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah (SPU Syariah) cocok bagi investor pemula yang ingin memulai berinvestasi dengan menerapkan prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal Indonesia.
“Produk Danareksa SPU Syariah dipilih karena kami percaya produk reksa dana syariah memiliki prospek jangka panjang yang baik di Indonesia,” ujar Upik dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Selain itu, dia mengatakan reksa dana SPU Syariah memiliki risiko investasi yang rendah dan likuid, serta terjangkau dengan harga minimum pembelian sebesar Rp10.000.
Dia menjelaskan reksa dana SPU Syariah ditujukan untuk memberikan tingkat pertumbuhan investasi yang stabil dengan risiko yang minimal, sekaligus memperoleh tingkat likuiditas tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam waktu yang singkat.
Melalui reksa dana SPU Syariah, dia menyebut investor berinvestasi pada instrumen pasar uang syariah dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun dan/atau efek syariah berpendapatan tetap yang sisa jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun yang diperdagangkan di Indonesia dan/atau deposito syariah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di Pasar Modal.
Baca juga: Danareksa Investment-BRI sambut Ramadhan bagikan 30.750 paket sembako
Hingga Maret 2023, reksa dana SPU Syariah milik anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini mencatatkan kinerja enam bulan sebesar 2.08 persen, atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata reksa dana pasar uang syariah di industri, yang sebesat 1,73 persen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat reksa dana syariah meningkat sebesar 5,02 persen year to date (ytd) menjadi Rp42,65 triliun pada akhir Maret 2023, dari sebelumnya sebesar Rp40,61 triliun pada akhir 2022.
Selain itu, sukuk korporasi tercatat meningkat 1,25 persen ytd menjadi Rp43,03 triliun pada akhir Maret 2023, dari sebelumnya sebesar Rp43,03 triliun pada akhir 2022, serta sukuk negara meningkat 2,24 persen ytd menjadi Rp1.374,48 triliun pada akhir Maret 2023, dari sebelumnya sebesar Rp1.344,35 triliun pada akhir 2022.
Adapun, kapitalisasi pasar modal syariah Indonesia tercatat mencapai Rp4.760,83 triliun hingga 31 Maret 2023, meskipun menurun 0,53 persen ytd dari sebelumnya sebesar Rp4.786,02 triliun pada akhir 2022.
Sebagai informasi, Danareksa Investment Management merupakan anak perusahaan BRI yang bergerak di bidang manajemen investasi, dengan aktivitas utama di antaranya mengelola reksa dana, investasi alternatif, serta kontrak pengelolaan dana.
Baca juga: Danareksa Investment beri 'insight' investor guna optimalkan investasi
Baca juga: BRI jual reksa dana lewat Danareksa Investment Management
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023