Kupang (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat penerima kredit fasilitas kredit Ultra Mikro (UMi) di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertambah sebanyak 2.481 debitur per Maret 2023 atau dalam kurun waktu satu tahun terakhir.
"Penerima fasilitas UMi di NTT tercatat pada Maret 5.886 debitur dan bertambah hingga Maret 2023 sebanyak 8.367 debitur," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi NTT Kemenkeu Catur Ariyanto Widodo dalam konferensi pers terkait kinerja APBN regional Provinsi NTT di Kupang, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan perkembangan penyaluran kredit UMi untuk mendukung usaha ekonomi warga di NTT.
Catur menyebutkan, nilai total kredit UMi yang telah disalurkan bagi 8.367 debitur mencapai sebesar Rp34,47 miliar.
"Tren penyaluran UMi kembali menunjukkan pertumbuhan yang signifikan yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan usaha ekonomi warga," katanya.
Ia menjelaskan, sejauh ini, penyaluran UMi terbesar dilakukan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan total senilai Rp56,54 miliar untuk 15.485 debitur.
Catur mengatakan, peningkatan jumlah debitur yang mengakses modal untuk usaha melalui kredit UMi menunjukkan semakin bertumbuhnya minat masyarakat untuk berusaha.
"Peran pemerintah adalah terus mengarahkan agar yang tumbuh itu sektor-sektor yang produktif," katanya.
Lebih lanjut Catur menjelaskan nantinya ketika usaha debitur yang memanfaatkan UMi bisa berkembang dan berada di level bisa mengakses kredit bank (bankable) maka diupayakan terus berkembang.
Caranya, kata dia, adalah memperkecil insentif bagi debitur dengan mengurangi subsidi bunga dari tahun ke tahun untuk mendorong agar usaha bisa naik kelas.
"Kalau dulu ketika debitur mendapat KUR pertama, kedua, itu bunganya tetap disubsidi atau hanya enam persen saja, tetapi dengan ketentuan yang baru bunga ditingkatkan secara bertahap," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023