Akibat dari seluruh kerusakan yang ditimbulkan akibat kenaikan permukaan laut yang menyebabkan banjir, totalnya enam hingga tujuh persen dari PDB pada 2020,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan kerugian yang akan ditanggung negara bila emisi gas rumah kaca (GRK) tidak ditanggulangi dengan baik bisa mencapai enam hingga tujuh persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020.

"Akibat dari seluruh kerusakan yang ditimbulkan akibat kenaikan permukaan laut yang menyebabkan banjir, totalnya enam hingga tujuh persen dari PDB pada 2020," kata Hatta di sela-sela pertemuan National Summit Perubahan Iklim Ke-2 Tahun 2012, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, itu baru dilihat dari sisi materi. Dampak terburuk akan dihadapi oleh generasi penerus bangsa di masa datang.

Untuk itu menurut dia, upaya penerapan konsep Green Economy sebagai model pembangunan Indonesia sangat penting.

Konsep Green Economy adalah pengembangan dalam jangka panjang sehingga selain meningkatkan kesejahteraan, juga menjaga lingkungan hidup. Beberapa upaya terkait konsep itu diantaranya efisiensi energi, konversi energi tak terbarukan serta mengurangi ketergantungan terhadap komoditi yang berpotensi merusak lingkungan.

Terkait dengan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi GRK hingga 26 persen pada 2020, terutamanya pada perubahan gaya hidup.

"Lebih pada perubahan perilaku, yang tadinya nebang pohon jadi menanam pohon dan tidak memboros-boroskan energi" katanya.

Dikatakannya, dulu konsep pembangunan hanya dihitung dari modal investasi yang masuk. Namun saat ini harus diperhitungkan juga dampak terhadap lingkungan yang akan mengurangi nilai pembangunan. Perhitungan ini, menurut dia, harus dilakukan Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) yang berkoordinasi dengan Kementerian Perekonomian.

"Kita tidak boleh hanya menghitung pertumbuhan ekonomi saja tanpa memperhatikan beban-beban kerusakan lingkungan," katanya.
(A064/S025)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012