Pohon dengan nama ilmiah Parashorea chinensis itu ditemukan pada Maret dalam ekspedisi ilmiah di wilayah Ningming, menurut pihak departemen kehutanan Guangxi.
Berumur hampir 150 tahun, pohon itu menjulang di atas cekungan gugusan puncak (peak cluster depression), sebuah lanskap karst berbatu yang biasanya tidak memiliki lapisan tanah yang tebal dan subur yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pohon yang tinggi, kata para ilmuwan.
Parashorea chinensis merupakan pohon hijau abadi (evergreen) yang tinggi sekaligus spesies hutan hujan yang ikonis. Pohon ini mendapat perlindungan negara kelas tertinggi di China.
Terlepas dari minimnya tanah di cekungan itu, pohon raksasa tersebut terlihat berada dalam kondisi baik. Sejumlah pejabat menyampaikan bahwa penemuan terbaru pohon itu dan hutan hujan musiman mengindikasikan keunggulan lingkungan alam di daerah tersebut, yang telah diuntungkan oleh upaya perlindungan yang ditingkatkan selama puluhan tahun.
Tim peneliti memperkirakan bahwa pohon itu akan bertambah tinggi mengingat medan yang tertutup memberikan perlindungan dari angin kencang dan sambaran petir.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023