Surabaya (ANTARA) - Dinas Perhubungan(Dishub) Jawa Timur(Jatim) mengantisipasi tujuh titik rawan kecelakaan di jalan tol wilayah setempat saat arus mudik dan balik Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Kami melakukan antisipasi di titik-titik rawan di jalan tol. Titik rawan tidak hanya di jalan arteri. Untuk itu, kami memasang rambu-rambu dan penguatan supaya lebih jelas dan terang," kata Kadishub Jawa Timur, Nyono di Surabaya, Selasa.
Tujuh titik rawan kecelakaan tersebut berada di Tol Ngawi-Madiun KM 586, Tol Madiun-Kertosono KM 637-638, Tol Kertosono-Mojokerto KM 683-698, Tol Mojokerto-Warugunung KM 714-720.
Kemudian, di Tol Gempol-Pasuruan KM 820-825, Tol Waru-Manyar KM 7200, dan Tol Waru-Pandaan KM 12/A sampai 15/A dan KM 15/B.
"Tujuh tol tersebut menjadi rawan karena exit masuk menuju arteri yang padat, akan mengular sampai ke jalan tol. Kalau tidak diwaspadai dan menempatkan petugas, maka penuh. Jadi harus ada yang mengurai," kata dia.
Nyono mengatakan Polri telah membentuk Tim Urai untuk mengurai, mengatur dan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas.
Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat agar tidak melakukan mudik secara bersamaan atau serentak di hari yang sama supaya tidak mengakibatkan jalan penuh.
"Untuk masyarakat jangan mudik bersamaan. Ini yang mengakibatkan jalan menjadi penuh. Jadi spasial lah, artinya bisa tanggal 18 atau 19 April jangan menumpuk di tanggal 20 atau 21 April. Mulai cuti bersama, mulai lah menyebar dan tidak menumpuk di satu hari," kata dia.
Nyono menegaskan, persiapan pelaksanaan mudik di Jatim sudah sangat baik. Pihaknya juga sudah memprediksi berapa jumlah penumpang angkutan jalan.
"Dulu ada 2,2 juta penumpang sekarang menjadi 2,8 penumpang di angkutan jalan. Kami sudah menyiapkan 6.500 bus di terminal AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dan AKDB (Antar Kota Dalam Provinsi)," ujarnya.
"Semua moda transportasi jumlah seat-nya memenuhi apa yang diprediksikan. Untuk jalan semua sudah siap, tidak ada pengerjaan jalan. Sebelum H-7 tidak ada pengerjaan. Bahkan yang ada di Mojokerto sudah selesai," kata dia.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023