Pelaku pasar masih mencermati penanganan masalah `fiscal cliff` AS jelang akhir tahun
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pagi ini bergerak menguat sebesar 15 poin terhadap dolar AS dipicu dari meningkatnya penyelesaian utang Yunani.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta Kamis pagi bergerak menguat nilainya sebesar 15 poin menjadi Rp9.645 dibanding posisi sebelumnya Rp9.660 per dolar AS.
"Paska rilis data kepercayaan bisnis Jerman yang melampaui ekspektasi dan meningkatnya optimisme atas penyelesaian hutang Yunani mendorong penguatan nilai tukar berisiko termasuk rupiah," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, kondisi itu memicu kecemasan pelaku pasar uang sedikit mereda terhadap pasar berisiko, dan mendukung harapan pulihnya ekonomi di Eropa.
"Sentimen bisnis Jerman naik pada bulan Desember, yang mendukung harapan akan pulihnya ekonomi terbesar Eropa setelah sedikit tertekan dalam beberapa bulan terakhir," katanya.
Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah cenderung mendatar atau sideways seiring sikap pelaku pasar yang masih mengambil posisi wait and see.
"Pelaku pasar masih mencermati penanganan masalah `fiscal cliff` AS jelang akhir tahun," katanya.
Ia menambahkan, Bank Indonesia (BI) masih menjaga pergerakan nilai tukar domestik terhadap dolar AS sehingga fluktuasinya tetap stabil.
(KR-ZMF)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2012