Udah nanti Mamak kasih kau 1 M. Asal kawin kau sama Batak"
Jakarta (ANTARA News) - "Tujuan hidup perempuan Batak itu ada tiga: Menikah sama orang Batak, punya anak Batak, cari menantu Batak," kata Mak Gondut.
Mak Gondut resah karena anak semata wayangnya, Gloria Sinaga (Geraldine Sianturi) belum juga memiliki pasangan hidup di usianya yang ke-29. Keresahannya bertambah karena ia divonis dokter waktu hidupnya tinggal setahun.
Sementara Glo berkeras tidak mau menikah. Ia tidak mau hidupnya seperti sang ibu, yang dianggapnya memilih cari aman dengan menikah, lalu melupakan mimpinya, menjadi sang aktris. Glo yang sutradara bertekad untuk merampungkan mimpinya, membuat film kedua secara profesional.
Sayangnya, ia terbentur masalah finansial untuk mewujudkan mimpinya. Idola Glo, sutradara Qazrina Umi, pernah mengatakan untuk membuat film perlu dana sekitar 1 milyar.
"Udah nanti Mamak kasih kau 1 M. Asal kawin kau sama Batak," kata sang ibu.
Petualangan Mak Gondut pun dimulai demi mencari lelaki yang berasal dari suku yang sama dengan dirinya. Mak Gondut yang sudah ditinggal mati suaminya itu tidak pernah berhenti berusaha mengenalkan laki-laki pilihannya, yang disambut Glo dengan muka masam.
Perang idealisme pun tidak terhindarkan. Glo terus mencari cara agar mimpinya terwujud. Begitu juga dengan Mak Gondut, untuk memenuhi tujuan terakhirnya, mencari menantu Batak.
Kasih ibu
Sosok "Ucok", panggilan kepada anak laki-laki dari suku Batak, yang menjadi judul film justru bukan tema sentral dari komedi yang telah digarap sutradara Sammaria Simanjuntak sejak tahun 2009.
"Demi Ucok" menjadi penggerak cerita menuju ke tema utama, kasih sayang ibu kepada anaknya.
"Si 'ucok' tetap bermakna. Buat emak, 'ucok' itu dunia utopia, biar anaknya ada yang menjamin," kata Sammaria.
Demi mencari "ucok" bagi anak perempuannya, Mak Gondut rela lima kali dalam seminggu datang ke gereja. Ia pun tak putus-putus mencari sosok laki-laki yang cocok untuk putrinya itu. Di dunia maya, Mak Gondut pun kerap meng-update status, menceritakan kehebatan anaknya.
"Si Glo mau buat film lagi", tulisnya.
Ketika sakit pun, Mak Gondut berkeras tidak mau dioperasi selain karena tidak punya biaya, ia ingin agar mimpi putrinya segera terwujud.
"Duitnya buat kau bikin film saja," katanya kepada Glo.
"Kalau lo udah punya anak, lo nggak bakalan peduli, semua demi anak lo," kata Niki, sahabat Glo yang mengaku penyuka sesama jenis tapi memiliki anak.
Pernyataan Niki terhadap kasih sayang seorang ibu itu mempertegas tagline yang kerap ditampilkan secara komedik dalam film, "kasih ibu hanya memberi, tak harap kembali."
Kasih kepada orang tua lah yang mengilhami Sammaria menulis film ini. Sutradara favorit Sammaria dari negeri Jira, Yasmin Ahmad, menulis dalam blognya, kunci suksesnya adalah "be nice to your parents", baik-baik lah ke orang tuamu.
"Akhirnya saya berpikir, nggak guna juga kalau bikin film bagus-bagus, tapi hubungand dengan emak nggak bagus," ceritanya.
Selain ingin membuat cerita tentang anak dan orang tua, Sammaria yang mengaku film ini merupakan refleksi personalnya juga menjadi ajang eksistensi sang ibu. Mak Gondut, yang juga biasa dipanggil serupa dalam kehidupan sehari-hari, memang ibu Sammaria.
"Kan main buat bantu anak," kata Mak Gondut yang meraih Pemain Pendukung Wanita Terbaik FFI 2012 ini.
Meski ibunya sendiri yang bermain dalam filmnya, Sammaria mengaku tetap membayarnya seperti aktris pemula.
"Tapi kayaknya setelah dapat piala ini nggak mau dia dibayar pemula," canda Sammaria.
Co-produser massal
Sammaria menggunakan sistem crowd funding untuk mencari dana pasca-produksi film ini.
Selama tujuh bulan, ia berhasil menghimpun dana sebesar Rp 251.487.400 dari sekitar 1.500 orang. Ia menggunakan cara yang mirip dengan tokoh Gloria ketika mencari dana unutk filmnya.
Bedanya, Sammaria mendatangi langsung para donatur untuk mendonasikan Rp 100.000 untuk menggarap film yang mendapat delapan nominasi di Festival Film Indonesia 2012 ini. Sebagai balasan, Sammaria mencantumkan seluruh nama co-pro dalam credit title film ini.
"Ada gift box juga untuk mereka," tambahnya.
Film ini menurut rencana akan tayang di bioskop Indonesia mulai awal Januari tahun depan.
(nta)
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012