Kediri (ANTARA News) - Korban keracunan makanan yang dirawat ri RS Baptis Kota Kediri, Jawa Timur pada Rabu malam bertambah dari 20 menjadi 97 orang.
Dokter di RS Baptis Kediri dr Daniel mengatakan, mereka serang masih dalam perawatan. Mereka mengalami sakit perut dan mual-mual setelah mengkonsumsi mie pangsit.
"Kami memberikan cairan infus, karena kondisi mereka mual," katanya mengungkapkan.
Kondisi para pasien memang beragam, ada yang kondisinya tidak terlalu parah sehingga hanya rawat jalan, namun ada juga yang kondisinya lemah dan terpaksa harus "opname".
Dari data di bagian pusat informasi RS Baptis Kota Kediri, diketahui terdapat 97 pasien baik anak-anak maupun dewasa. Dari jumlah itu, 58 di antaranya terpaksa harus rawat inap karena kondisinya yang memprihatinkan. Data itu terus bertambah.
Pada Rabu sore korban hanya sekitar 20 anak. Dari jumlah itu, bahkan lima di antaranya terpaksa dirawat di ruang ICU RS Baptis. Mereka antara lain Yolanda (15), Luki (11), Nuri (17), Zenal (32), dan Vidia (9). Mereka rata-rata berasal dari Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
"Kondisi mereka memerlukan pemantauan yang intensif, sehingga perlu dirawat di ruang ICU. Kami berusaha semaksimal mungkin," kata Daniel.
Kondisi rumah sakit masih dipenuhi oleh keluarga dan pasien rumah sakit. Bahkan, karena kelebihan kuota, akhirnya sejumlah pasien dirujuk ke RS Bhayangkara dan RSUD Gambiran, Kota Kediri.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang ditemui di lokasi rumah sakit mengatakan kejadian ini adalah musibah, dan tidak direncanakan.
"Lebih baik tidak perlu sampai pada pidana, karena ini murni musibah," katanya menjawab pertanyaan apakah perlu sampai ke tindak pidana kejadian keracunan massal tersebut.
Musibah keracunan itu menimpa anak-anak tingkat sekolah dasar se-Kecamatan Pesantren, Kota Kediri yang datang dalam rangkaian acara Natal yang diselenggarakan oleh para guru.
Kegiatan itu diselenggarakan di gedung Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kecamatan Pesantren dan diikuti sekitar 400 tamu yang terdiri dari anak-anak dan orang tua.
Saat itu, panitia memberikan makanan berupa mi pangsit yang dibungkus, dan mereka makan di rumah. Namun, mi itu ternyata menimbulkan keracunan.
(ANT-130/E011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012