Kehadiran fasilitas-fasilitas ini mampu menciptakan kondisi mudik yang aman, nyaman, dan ramah perempuan dan anak.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menekankan pentingnya menciptakan situasi mudik yang aman dan nyaman bagi perempuan, anak, lansia, dan difabel.
"Mari ciptakan situasi aman, nyaman, dan tentunya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama bagi pemudik yang menggunakan moda transportasi umum seperti kereta api dan bus, wajib meningkatkan kewaspadaan agar terhindar dari modus-modus kejahatan, kekerasan, hingga penculikan," kata Bintang Puspayoga dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Bintang Puspayoga mengapresiasi Stasiun Pasar Senen yang telah memiliki fasilitas-fasilitas yang sudah terstandardisasi dalam memberikan kebutuhan spesifik bagi perempuan, anak, lansia, maupun difabel, seperti tempat bermain anak, ruang laktasi, dan ruang kesehatan.
Ia berharap kehadiran fasilitas-fasilitas ini mampu menciptakan kondisi mudik yang aman, nyaman, dan ramah perempuan dan anak.
Apalagi, kata dia, kini PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah berkomitmen dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) dengan terus melakukan sosialisasi melalui siaran pengumuman, baik di stasiun maupun di perjalanan, dan langkah tegas berupa blacklist pelaku TPKS.
Sementara itu, Terminal Pulo Gebang dilengkapi Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang menjadi pos layanan rujukan bagi perempuan dan anak yang mengalami kekerasan saat dalam perjalanan mudik.
Dengan adanya Pos SAPA, Bintang Puspayoga berharap pemudik dapat segera melaporkan tindak kekerasan yang mereka lihat, ketahui, ataupun yang mereka alami sehingga dapat langsung menindaklanjutinya.
Menteri Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun pengelola Terminal Pulo Gebang, yang telah berupaya mewujudkan perjalanan mudik yang ramah perempuan dan anak serta bebas dari kekerasan.
Baca juga: Bintang: Pakta integritas cegah pernikahan anak jangan hanya selebrasi
Baca juga: Menteri PPPA: Keberadaan Puspaga untuk capai Indonesia Emas 2045
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023