Waskita Karya menjadi BUMN ke-18 yang mencatatkan sahamnya di BEI, dan menjadi emiten terbesar ketiga yang melaksanakan penawaran umum saham perdana (IPO) selama 2012,"
Jakarta (ANTARA News) - PT Waskita Karya Tbk menjadi badan usaha milik negara ke-18 yang mencatatkan sahamnya atau "listing" di Bursa Efek Indonesia.
"Waskita Karya menjadi BUMN ke-18 yang mencatatkan sahamnya di BEI, dan menjadi emiten terbesar ketiga yang melaksanakan penawaran umum saham perdana (IPO) selama 2012," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu Djayanto dalam sambutan pembukaan perdagangan saham perdana WSKT di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, dengan tercatatnya saham Waskita Karya di Bursa Efek Indonesia diharapkan dapat memberikan sumbangsihnya dalam mendorong pertumbuhan pasar modal di dalam negeri.
"Inilah sumbangsih kami, dan BUMN bidang kontraktor bukanlah sesuatu yang tidak memiliki nilai," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan WSKT merupakan emiten satu-satunya yang berasal dari BUMN, sehingga dapat menambah koleksi saham bagi investor di Indonesia.
"Harapannya WSKT tetap konsisten dalam `good corporate goverment` (GCG) dalam menjalankan kinerja perseroan sehingga menjadi idaman investor saham di Indonesia," ujarnya.
Ia mengharapkan, sebanyak mungkin BUMN dapat melaksanakan IPO. Sebanyak 125 BUMN memiliki potensi yang positif untuk menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
"Dari 141 BUMN, yang rugi hanya 16 BUMN. Berarti, ada 125 BUMN yang sudah memperoleh keuntungan. Artinya sisanya bisa `go public`," ucap dia.
Direktur Utama WSKT M Choliq menambahkan pencatatan saham WSKT merupakan realisasi dari komitmen perseroan menjadi sebuah perusahaan publik dengan memperdagangkan sahamnya di lantai bursa.
"Harapannya Waskita Karya dapat memberikan kontribusi bagi pasar modal Indonesia ke depannya," katanya.
Dalam pelaksanaan aksi korporasi itu, dikatakan dia, perseroan melepas sebanyak 3.082.315.000 lembar saham baru atau 32 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor dengan harga yang ditetapkan senilai Rp380 per saham. WSKT berhasil meraup dana tunai sekitar Rp1,17 triliun.
"Komposisi peminat saham Waskita Karya terdiri dari sekitar 75 persen investor dalam negeri dan sisanya 25 persen merupakan investor asing. Dana itu sebesar 60 persen akan digunakan sebagai modal kerja dan 40 persen untuk pengembangan usaha," kata M Choliq.
Pada pencatatan saham perdana WSKT, Rabu (19/12), dibuka naik 10,52 persen menjadi Rp420 per saham dari harga penawaran Rp380 per saham. Untuk harga saham tertinggi tercatat pada level Rp490 per saham dan terendah Rp420 per saham.
(KR-ZMF/N002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012