Kiev (ANTARA) - Ukraina akan berupaya mengamankan transit makanan via Polandia sebagai "langkah awal" pada pembicaraan di Warsawa pada Senin sebagai langkah untuk mengatasi larangan beberapa barang impor dari Ukraina oleh Polandia dan Hungaria, kata pejabat Ukraina.

Beberapa pelabuhan di Laut Hitam ditutup karena serangan Rusia ke Ukraina pada tahun lalu, dan sebagian besar gandum dari Ukraina —yang lebih murah dibandingkan gandum produksi Uni Eropa— akhirnya hanya disimpan di negara-negara Eropa tengah karena adanya hambatan logistik.

Hal ini berimbas pada tingkat harga dan penjualan produksi yang dihasilkan oleh para petani lokal.

Biasanya, Ukraina mengekspor produk-produk pertaniannya, terutama gandum, melalui pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam yang pada Juli 2022 dibuka setelah ada kesepakatan antara Ukraina, Turki, Rusia, dan PBB.

"Langkah pertama, menurut pendapat kami, adalah pembukaan transit, karena hal itu cukup penting, dan itu harus menjadi hal yang dilakukan tanpa persyaratan apa pun, baru setelah itu kita bisa membicarakan hal-hal lain," kata Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky.

"Bicara soal angka, semua yang melalui perbatasan Polandia (dari Ukraina)... adalah 10 persen dari seluruh (produk makanan) yang diekspor Ukraina," katanya dalam pernyataan dalam akun resmi kementerian pertanian di Telegram.
Baca juga: Erdogan dorong Ukraina lanjutkan ekspor gandum lewat Laut Hitam

Sebanyak 6 persen dari ekspor produk pertanian Ukraina adalah yang dikirimkan ke Hongaria, kata Solsky.

Sedangkan transit produk makanan Ukraina via Hongaria dan Slovakia tidak terganggu, tambahnya.

Dia mengatakan bahwa akan ada perbincangan tambahan pada pekan ini, yaitu dengan Romania pada Rabu dan Slovakia pada Kamis.

Dalam kesempatan terpisah, Solsky mengatakan pada Reuters bahwa perbincangan tentang Warsawa diperkirakan akan dimulai pada siang hari.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Polandia: Hubungan dengan Hongaria berubah karena Ukraina

Penerjemah: Mecca Yumna
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023