Jika anda terus merasa tersiksa lantaran menerima kritik bertubi-tubi, anda akan makin tersiksa
Reading (ANTARA News) - Ingin menjadi pemimpin berkelas? Belajarlah dari cara Arsene Wenger menjawab kritik. Manajer Arsenal itu menjawab kritik justru dengan melontarkan kritik.
Kritik yang dilontarkan Wenger bukan sembarang kritik. Ia mengubah kritik menjadi semangat juang membara untuk memenangi setiap pertandingan. Dan Arsenal mampu menekuk Reading, 5-2 dalam ajang Liga Utama Inggris (Premier League) yang digelar di Madejski Stadium pada Senin (15/12).
Keampuhan kritik ala Wenger itu ternyata berbuah. Tambahan tiga poin mampu mengangkat posisi Arsenal ke peringkat lima besar Liga Utama Inggris, sebagaimana dikutip dari laman SkySports.
Wenger menuai kritik pedas dari publik bola setempat setelah tim asuhannya menelan kekalahan dari tim League Two, Bradford City.
"Sukses datang dari penampilan kami yang berkualitas. Kami senantiasa berusaha tetap fokus pada setiap laga," katanya.
"Kami berambisi dapat meraih peringkat setinggi-tingginya, karena itu kami akan terus berusaha menang di pertandingan selanjutnya. Ini dapat tercapai bila kami tetap fokus," katanya pula.
Manakala Wenger menerima kritik bertubi-tubi lantaran penampilan Arsenal yang kurang memesona, pelatih asal Prancis itu menyatakan, "Semuanya itu terpulang kepada bagaimana anda mengartikan krisis. Jika anda terus merasa tersiksa lantaran menerima kritik bertubi-tubi, anda akan makin tersiksa."
"Mentalitas anda perlu lebih kokoh. Ini cobaan manakala anda menjadi pemimpin," kata Wenger.
Kepiawaian Wenger sebagi pemimpin teruji ketika ia tidak enggan memotivasi Theo Walcott untuk segera memperpanjang kontrak di Arsenal.
"Ini bukan keputusan saya. Ini keputusan Theo semata. Theo dididik di Southampton dan Arsenal, kelak ia akan menjadi pemain berkelas," katanya.
(A024)
Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2012