Penambahan penyaluran pasokan LPG 3 kilogram (kg) sebanyak 1.999,8 metrik ton dari konsumsi normal rata-rata bulanan, yaitu 9.852,8 metrik ton untuk wilayah NTB pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri,
Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menyiapkan penambahan pasokan liquefied petroleum gas (LPG) bersubsidi sebesar 12,18 persen dari rata-rata normal bulanan atau sebesar 1.999,8 metrik ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Nusa Tenggara Barat yang merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah.
"Penambahan penyaluran pasokan LPG 3 kilogram (kg) sebanyak 1.999,8 metrik ton dari konsumsi normal rata-rata bulanan, yaitu 9.852,8 metrik ton untuk wilayah NTB pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri," kata Pjs Area Manager Communication and Relation Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan, dalam keterangan resmi di Mataram, Senin.
Ia mengatakan penambahan pasokan LPG 3 kg tersebut merupakan antisipasi lonjakan konsumsi selama momen Ramadhan dan Idul Fitri 144 Hijriah. Terlebih NTB merupakan destinasi mudik dan destinasi wisata sehingga memerlukan keamanan pasokan bahan bakar minyak dan LPG.
Baca juga: Pertamina tingkatkan stok BBM 13,5 persen antisipasi arus mudik
Pihaknya telah menyiapkan pasokan ekstra sebanyak 343.360 tabung pada April 2023 melalui dua tahap, yaitu tahap I pada 7 April 2023 dan tahap II pada 23 April 2023 untuk wilayah NTB.
Khusus untuk Pulau Sumbawa, lanjut Taufik, ada penambahan pasokan ekstra LPG 3 kg di luar tanggal merah sebanyak 56.560 tabung atau sebesar 7,6 persen dari konsumsi normal Pulau Sumbawa sebanyak 747.040 tabung per bulan.
Ketersediaan LPG saat ini dilayani oleh 73 Agen dan 4.826 pangkalan resmi yang tersebar di wilayah NTB.
"Antisipasi pasokan ekstra sebesar 12,18 persen tahun ini kami perkirakan bisa mencukupi kebutuhan untuk Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," ujarnya.
Baca juga: Pertamina terapkan digitalisasi penyaluran LPG subsidi 3 kilogram
Ia mengatakan sejumlah upaya juga terus dilakukan untuk menjamin ketersediaan LPG 3 kg dengan meninjau kondisi lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan pendistribusian elpiji bersubsidi.
Berbagai langkah antisipasi untuk dapat melayani kebutuhan elpiji masyarakat telah dilakukan oleh Pertamina, di antaranya dengan pengamanan dan pemantauan suplai.
Selain itu, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, aparat setempat hingga Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) serta agen penyalur LPG.
"Apabila menemukan kendala dan hambatan distribusi yang terjadi di lapangan, dapat disampaikan melalui Call Center Pertamina 135 atau melalui email ke pcc@pertamina.com," kata Taufik.
Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023