Jinan, China (ANTARA) - Festival Layang-Layang Internasional Weifang ke-40, yang resmi dimulai pada Sabtu (15/4) di Weifang di Provinsi Shandong, China timur, telah menarik minat para penggemar layang-layang dari China dan luar negeri.
Festival tersebut menampilkan layang-layang dalam berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari hewan laut trilobit raksasa hingga kereta cepat dengan rangkaian 50 gerbong.
Dengan penampilan itu, festival meriah ini telah menjadi salah satu ajang internasional paling ikonik yang diselenggarakan di China sejak negara itu memprakarsai reformasi dan keterbukaan pada akhir 1970-an.
Menurut penyelenggara, sedikitnya 600 penggemar layang-layang dari 59 negara dan kawasan turut berpartisipasi dalam festival tahun ini, termasuk banyak peserta dari luar China yang melewatkan acara tahunan ini selama tiga tahun terakhir karena pandemi COVID-19.
"Weifang sangat terkenal di kalangan pecinta layang-layang di seluruh dunia," kata Stanislav Kolbintsev dari Rusia, yang terlihat membawa layang-layang raksasa berbentuk burung.
Ia menyatakan kagum akan sejarah panjang menerbangkan layang-layang di China serta antusiasme publik yang besar terhadap olahraga ini. Kolbintsev berharap dapat mengunjungi lebih banyak kota di China untuk menerbangkan layang-layang.
Festival Layang-Layang Internasional Weifang yang pertama diadakan pada 1984. Sejak saat itu, skala dan pengaruh internasional dari festival ini terus berkembang seiring dengan keterbukaan China yang berkelanjutan.
"Sedari kecil, saya gemar menerbangkan layang-layang. Menerbangkan layang-layang memiliki banyak arti baik di India," tutur Arindam Adhikary, seorang ekspatriat asal India.
Adhikary adalah salah satu dari puluhan mahasiswa asing dari Universitas Kedokteran Weifang yang menghadiri acara tersebut sebagai penonton.
Kegiatan utama dalam festival ini, yang meliputi lomba membuat, menerbangkan, dan adu layang-layang, dijadwalkan berlangsung selama akhir pekan.
Weifan dikenal sebagai "ibu kota layang-layang". Kota itu memiliki sejarah panjang pembuatan layang-layang.
Beberapa catatan menunjukkan layang-layang kayu pertama diciptakan di daerah tersebut pada periode Musim Semi dan Musim Gugur lebih dari 2.000 tahun silam.
Kota Weifang memiliki industri layang-layang yang berkembang pesat dan mempekerjakan lebih dari 80.000 orang di 600 lebih perusahaan yang bergerak di bidang produksi serta penjualan layang-layang.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023