"Indonesia sudah memilih jalan demokrasi, sehingga jangan sampai demokrasi ditekan."

Jakarta (ANTARA News) - Elit politik harus berani menghadapi tantangan sekaligus mencari solusi untuk menyelesaikan tantangan itu, kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Kecenderungan elit politik sekarang ini tidak mau bicara, bahkan menghindar, dari tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia," ujarnya dalam pidato berjudul "Indonesia Menghadapi Masa Depan, Tantangan 20 Tahun ke Depan" di Jakarta, Selasa.

Prabowo Subianto menjadi salah satu pembicara pada "Taaruf Nasional" yang merupakan salah satu agenda Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) di Jakarta Convention Center.

Menurut dia, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dan dicari solusi untuk menyelesaikan tantangan tersebut oleh elit politik.

"Tantangan pertama adalah menipisnya sumber daya energi Indonesia akibat tidak adanya penemuan-penemuan sumber energi baru," kata purnawirawan jenderal berbintang tiga tersebut.

Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostad) itu mengatakan, penemuan baru mensyaratkan adanya eksplorasi baru, sedangkan eksplorasi baru mensyaratkan adanya investasi-investasi baru, dan investasi baru memerlukan iklim investasi yang sehat.

"Untuk menciptakan iklim investasi yang sehat, diperlukan komponen-komponen aturan yang mendukung iklim investasi," ujar mantan Komandan Komando Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) TNI di Bandung, Jawa Barat, tersebut.

Tantangan kedua yang dihadapi Indonesia, menurut putra "Begawan Ekonomi" Sumitro Djohodadikoesoemo (almarhum) itu, adalah ledakan penduduk akibat pertumbuhan populasi di Indonesia.

Ia menilai, dalam 10 tahun ke depan, maka akan ada 38 juta penduduk baru di Indonesia.

"Siapa pun pemerintahnya, partainya dan presidennya nanti, harus bisa memberikan makanan, perumahan, pendidikan, pekerjaan, dan layanan kesehatan kepada seluruh penduduk Indonesia," tuturnya.

Sedangkan, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD itu berpendapat, tantangan Indonesia selanjutnya adalah sistem pemerintahan yang lemah dan korup karena mental korupsi yang sudah merata, serta belum adanya sistem dan struktur ekonomi yang tidak seimbang dan belum berkeadilan.

"Indonesia sudah memilih jalan demokrasi, sehingga jangan sampai demokrasi ditekan. Yang penting adalah pendidikan, dan saya yakin ICMI akan berperan besar, karena cendekiawan adalah ujung tombak pendidikan," katanya.

Silaknas dan ICMI Expo 2012 menghadirkan beberapa tokoh politik nasional untuk menyampaikan orasi dan pidato.

Selain Prabowo Subianto, tokoh politik nasional lain yang memberikan pidato adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) yang juga Menko Ekonomi, Hatta Rajasa, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, dan Ketua Umum DPP Partai Hanura, Wiranto.

Sebelumnya, Presiden RI periode 1998-1999, Bacharudin Jusuf Habibie, yang juga Ketua ICMI pertama, telah menyampaikan orasi utama berjudul "Regerasi Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban Bangsa".
(T.D018/R010)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012