Unggulan kelima itu bangkit dari ketertinggalan 4-1 pada set penentuan untuk mengalahkan remaja unggulan keenam Rune 5-7, 6-2, 7-5 setelah satu jam 34 menit di lapangan tanah liat.
"Perasaan yang luar biasa. Hari ini saya memenangi emosi saya dengan sangat baik," kata Rublev, seperti disiarkan AFP, Senin.
"Setelah berjuang begitu banyak, berkali-kali, kalah di final, semifinal, kalah lebih awal, untuk memenangi 1000 Masters pertama dan akhirnya saya melakukannya."
"Untuk memenangi pertandingan seperti ini, kalah 4-1, 0-30, break point untuk 5-1, dan bisa bangkit dan menang seperti dongeng hari ini," ujar petenis peringkat enam dunia itu.
"Saya ingat final sebelumnya dan ketika saya kalah saya pikir saya tidak akan memiliki peluang dan secara mental saya akan turun."
"Tapi hari ini saya berpikir, 'Percaya saja sampai akhir', dan inilah yang saya coba lakukan di set ketiga, berharap saya akan memiliki kesempatan ekstra untuk kembali dan cara yang bagus untuk melakukannya."
Petenis asal Moskow itu berterima kasih kepada penonton atas dukungan mereka.
"Berasal dari negara tempat saya berasal, untuk menerima dukungan internasional seperti itu, itu luar biasa," kata Rublev.
Rune mengincar gelar Masters 1000 keduanya setelah mengalahkan lima pemain Top 10 dalam perjalanan menuju gelar di Paris tahun lalu.
Namun petenis berusia 19 tahun itu mengakui bahwa dia tidak memiliki cukup waktu untuk pulih dari kemenangan tiga setnya yang mendebarkan atas petenis Italia Jannik Sinner pada semifinal hari sebelumnya.
"Saya tidak punya apa-apa lagi dalam diri saya," ujar Rune.
"Saya benar-benar memegang kendali di set ketiga dan saya juga akan mengatakan sebagian besar di set pertama juga, tetapi tidak berhasil menutupnya."
"Mengecewakan, tapi turnamen terpenting di musim tanah liat adalah French Open, jadi jika saya bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk turnamen itu, itulah yang penting."
Baca juga: Rune tekuk Sinner untuk tantang Rublev di final Monte Carlo Masters
Baca juga: Rublev raih gelar tur keempatnya tahun ini di Gijon
Selanjutnya: Kedua petenis ...
Kedua petenis tersebut sebelumnya pernah bertemu dua kali -- petenis Denmark itu menang tahun lalu di Masters 1000 di Paris pada perempat final sebelum mengalahkan Novak Djokovic di final.
Pada Januari, Rublev yang memenangi pertandingan Australian Open setelah menyelamatkan match point di babak 16 besar.
Namun, pada pertemuan final di Monte Carlo, Rune yang berapi-api gagal memenuhi ekspektasi.
Rune menyelamatkan tujuh dari delapan break point yang dihadapinya pada set pertama, sebelum memanfaatkan kesalahan besar yang dilakukan Rublev pada break point gim terakhir.
Petenis Rusia itu langsung memimpin di set kedua 2-0, tetapi Rune menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Dalam prosesnya, Rublev mengamankan empat gim untuk menyamakan kedudukan dalam satu set. Rune tampaknya akan meraih kemenangan di set ketiga dengan kedudukan 3-0 dan memiliki break point ganda untuk memimpin 5-1.
Namun, justru Rublev yang mendapatkan tiga gim berturut-turut dan kemudian berhasil mematahkan servis, memanfaatkan kegugupan lawannya, yang secara khusus melewatkan dua smash berturut-turut untuk memimpin 6-5, hingga akhirnya memenangi pertandingan.
Rafael Nadal, pemenang 11 kali di Monte Carlo, dan Carlos Alcaraz melewatkan turnamen pemanasan French Open tersebut karena cedera, sementara unggulan teratas Djokovic tersingkir di babak 16 besar.
Baca juga: Daniil Medvedev terhenti di perempat final Monte Carlo Masters
Baca juga: Djokovic tersingkir di babak 16 besar Monte Carlo Masters
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023