Bandarlampung (ANTARA) - Anggota DPR RI Sudin mengatakan pihaknya akan membentuk Kampung Nelayan Maju di Pulau Pasaran, Kota Bandarlampung, menyusul potensi yang ada di sentra ikan teri asin di Provinsi Lampung.
"Kami akan bantu dan dorong di sini (Pulau Pasaran, red.) untuk jadi Kampung Nelayan Maju, terlebih kualitas produksinya sangat bagus," kata Sudin usai melakukan kunjungan di Pulau Pasaran, Bandarlampung, Minggu.
Menurutnya, setelah berkeliling di Pulau Pasaran ternyata pengelolaan ikan teri asin di sini sangat higienis atau bersih dibandingkan di tempat lain yang sedikit terlihat kumuh.
Atas dasar itu, lanjut dia, maka ke depan di sini akan dibangun Program Kampung Nelayan Maju yang bertujuan guna mewujudkan daerah nelayan yang tertata, maju, bersih, dan nyaman.
"Diharapkan nantinya dengan program ini dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya di Pulau Pasaran," kata dia.
Kemudian itu, lanjut dia, di Pulau Pasaran masih terlihat banyak sampah, terutama di daerah perairannya. Nanti akan dikolaborasikan dengan kementerian terkait dan Komisi IV DPR RI serta Pemerintah Kota Bandarlampung.
Baca juga: Pulau Pasaran berhenti produksi ikan asin pada hari pertama Ramadhan
Baca juga: BKSDA Bengkulu sebut 2 penyebab hiu paus terjaring nelayan di Lampung
"Kalau dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membantu merehabilitasi hutan bakau tidak ada, nah ini nanti saya bantu 'backup' banyaknya sampah karena pohon bakau tidak rapat, jika rapat maka akan tertahan dan tidak akan ke tengah sampahnya," kata dia.
Staf Ahli Menteri Bidang Ekologi dan Sumberdaya Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Agus Suherman mengungkapkan bahwa di Pulau Pasaran akan dibangun sebagai komponen Kampung Nelayan Maju
"Usaha mikronya nanti kita bantu dengan usaha modal segala macam. Insyaallah kita segerakan," kata dia.
Dia mengatakan bahwa akan segera memulai
pembahasan dengan para nelayan apa yang mereka butuhkan, seperti fasilitas jalan dan air bersih ini akan dilihat lagi.
"Intinya jangan sampai program ini tidak bermanfaat untuk mereka," kata dia.
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023