Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan Kampung Nelayan Maju (Kalaju) sebagai salah satu sentra penghasil produk olahan perikanan melalui pelatihan diversifikasi produk perikanan.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu, menyampaikan bahwa penguatan SDM menjadi salah satu prasyarat penting untuk membangun Kalaju yang mandiri. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pelatihan dan pendampingan termasuk dalam pengembangan produk olahan perikanan.

“Melalui dukungan pelatihan dan pendampingan oleh penyuluh perikanan, kami siapkan agar diversifikasi produk perikanan ini bisa mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir” ujar Nyoman.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, kegiatan pelatihan baik di Kampung Perikanan Budidaya (KPB) serta Kampung Nelayan Maju (Kalaju) merupakan upaya penyiapan SDM untuk mendukung hilirisasi sektor perikanan.

“Kami juga berupaya menyiapkan SDM di sektor hilir agar ikan hasil tangkapan maupun budi daya dapat diolah dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat”, tutur Lily.

Lebih lanjut, salah satu peserta pelatihan pembuatan Cookies tulang ikan dari Kalaju Kabupaten Singkawang, Karyani juga menyampaikan apresiasinya dan manfaat yang diperoleh dari pelatihan ini.

“Saya berterima kasih atas adanya pelatihan ini. Biasanya saat membuat produk olahan ikan, tulang ikannya kami buang. Namun dengan adanya pelatihan ini, kami jadi paham ternyata tulang ikan juga bisa dimanfaatkan menjadi olahan makanan sehingga tidak ada lagi limbah terbuang,” ungkapnya.

Diketahui BRSDM melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal dan BPPP Banyuwangi, BPPI Bitung menyelenggarakan ‘Pelatihan Pembuatan Cookies Tulang Ikan dan Pembuatan Keripik Lebay (Lele Bayam), dan Seaweed Tart secara daring yang diikuti ribuan peserta dari 36 provinsi di Indonesia.

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023