Jakarta (ANTARA News) - Sebuah survey menemukan bahwa banyak orang merasa bersalah karena mengumbar terlalu banyak informasi dalam situs jejaring sosial di mana orang-orang dapat mengakses informasi dan foto-foto dengan mudah.
Sepertiga dari 2.000 orang berusia di atas 18 tahun ternyata menyesal karena terlalu mengumbar foto dan detil personal mereka secara online.
Lebih dari setengahnya mengakui bahwa banyak orang asing yang mengikuti mereka secara online dan dapat mengakses informasi personal mereka.
Berlebihan mengumbar informasi dapat mempermalukan seseorang, misalnya mengunggah foto yang tidak layak dipamerkan atau menulis kata-kata yang tidak pantas.
Satu dari sepuluh orang bermasalah dengan atasan di kantor setelah mengeluh tentang pekerjaan di situs. Dan lebih dari satu orang dari 20 orang gagal mendapatkan pekerjaan karena perusahaan tidak terkesan dengan foto-foto yang diunggah di situs.
Juru bicara dari agensi digital marketing White Hat Media mengatakan, "Ada tren massal di mana orang-orang menulis status tentang lokasi dan pencapaian mereka setiap hari."
"Mengeluh tentang pekerjaan di kantor dapat membuat hubungan tidak harmonis dengan atasan atau kolega," kata dia seperti dikutip dari laman Daily Mail.
Mereka juga sering menulis saat-saat yang paling dibanggakan, apa yang mereka rasakan, dan apa yang mereka lakukan saat bekerja.
Postingan lain yang biasa ditulis adalah kemana mereka akan pergi, sakit, pendapat tentang berita, kabar tentang teman dan keluarga, serta apa yang mereka beli saat itu.
Pamer tentang prestasi anak, gosip tentang selebriti, dan sesuatu yang mengesalkan mereka juga biasa diunggah setiap hari.
Seperlia orang mengakui mereka mungkin 'bicara' terlalu banyak saat online, dan 53 persen tidak akan membuka rahasia pada pengikutnya bila bertemu muka.
Lebih dari sepertiga orang akan merasa malu saat menyadari sebagian teman atau keluarganya melihat foto-foto yang memalukan.
Tiga dari sepuluh orang mengakui mereka sering mengernyit saat melihat kembali post dan status yang mereka buat.
Hanya 44 persen yang yakin bahwa apa yang mereka tulis di situs adalah hal yang aman.
"Menurut hasil tersebut, orang-orang cenderung berbagi informasi sensitif tanpa memikirkan privasi online atau efek serius yang dapat terjadi pada mereka."
"Ada beberapa langkah untuk memastikan reputasi online Anda terjaga. Misalnya, cek lagi setting privasi dan ingat bahwa kebanyakan post dapat dibaca publik. Jika ada hal yang tidak sreg untuk diunggah lewat jejaring media dan dapat menyakiti orang lain, lebih baik tidak usah diumbar."
(nan)
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2012