Kami sedang duduk di kantor. Ada ledakan besar. Langit-langit runtuh menimpa kami dan 10 hingga 12 orang Afghanistan di kantor itu terluka."
Kabul (ANTARA News) - Bom mobil Taliban meledak di bangunan milik kontraktor tentara Amerika Serikat di Kabul pada Senin, menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 15 orang, termasuk orang asing, kata pejabat.
Sumber keamanan di perusahaan itu, Contrack, kepada AFP menyatakan, lima orang asing, termasuk warga Amerika Serikat dan Afrika Selatan, di antara mereka terluka, tapi polisi mengatakan hanya tiga orang asing luka ringan, terutama oleh pecahan kaca.
Contrack adalah perusahaan milik Amerika Serikat, yang membangun sarana ketentaraan untuk tentara dan polisi Afghanistan, kata karyawan.
"Kami sedang duduk di kantor. Ada ledakan besar. Langit-langit runtuh menimpa kami dan 10 hingga 12 orang Afghanistan di kantor itu terluka," katanya.
Polisi menyatakan belum jelas apakah ada orang di truk itu ketika ledakan besar tersebut terjadi.
"Sebuah truk kecil sarat bahan peledak dipicu di antara pabrik Contrack dan Najeeb Zarab. Satu orang tewas dan 15 lagi terluka," kata kepala polisi Kabul Mohammad Ayoub Salangi kepada AFP.
"Kami belum tahu apakah ada orang di truk tersebut atau itu diledakkan dari jarak jauh. Itu bahan peledak sangat kuat," katanya.
Taliban menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, dengan menyatakannya pemboman jibaku oleh pahlawan terhadap perusahaan penting Amerika Serikat, yang memberikan layanan keamanan kepada pasukan penjajah.
"Perusahaan itu diawasi pejuang untuk sementara waktu dan syukurlah pada hari ini, kesempatan diberikan untuk menyerangnya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam pernyataan.
Pejuang, yang digulingkan dari kekuasaan di Kabul oleh serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001, melancarkan perlawanan 11 tahun untuk menjatuhkan pemerintah dukungan Barat itu dan mengusir pasukan asing pimpinan negara adidaya tersebut.
Saksi di tempat kejadian menyatakan ada tanda ledakan besar di luar daerah ditutup polisi dan beberapa pejalan juga menderita cedera ringan.
Sekitar 100.000 tentara pimpinan NATO mendukung pemerintah Kabul melawan gerilyawan Taliban, tapi mereka ditarik keluar pada 2014 dan melatih tentara dan polisi Afghanistan untuk mengambil alih tanggung jawab keamanan.
Pada Mei, pembom Taliban menyerang wisma tamu terjaga ketat, yang digunakan orang Barat, di daerah sama.
Tujuh orang tewas setelah penyerang menyamar mengenakan burqa meledakkan bom mobil jibaku dan bentrok dengan penjaga di gugus "Desa Hijau" itu, yang digunakan oleh Eropa Bersatu, PBB dan kelompok bantuan. (B002/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012