New York (ANTARA News) - Harga minyak berakhir bervariasi (mixed) pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para investor melihat kebuntuan pembicaraan anggaran di Amerika Serikat, konsumen minyak mentah terbesar di dunia.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, naik 47 sen menjadi menetap di 87,20 dolar AS per barel, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 54 sen menjadi ditutup pada 107,64 dolar AS per barel di perdagangan London.
Investor masih dicengkeram oleh menjulangnya "jurang fiskal" AS, kenaikan pajak otomatis dan pemotongan pengeluaran yang berlaku pada pada 1 Januari, kecuali tercapai kesepakatan politik di Washington.
Pada Senin terlihat beberapa tindakan atas masalah ini, ketika Presiden Barack Obama bertemu dengan anggota parlemen terkemuka dari Partai Republik John Boehner dalam upaya terbaru untuk menengahi sebuah perjanjian -- yang ekonom katakan ekonomi AS dapat didorong kembali ke dalam resesi.
Republik telah menolak menyepakati sebuah usulan Obama untuk menaikkan pajak pada semua rumah tangga AS yang penghasilan lebih dari 250.000 dolar AS per tahun, sebagai bagian dari rencananya menghimpun 1,6 triliun dolar AS pendapatan pajak baru selama dekade berikutnya.
Fawad Razaqzada dari FX360.com mencatat "beberapa optimisme tentang kesepakatan pembicaraan jurang fiskal."
Sementara Andy Lipow dari Lipow Oil Associates mengatakan, pasar WTI juga didukung oleh laporan bahwa jaringan pipa Seaway, yang mengangkut minyak dari Cushing, Oklahoma, ke Freeport, Texas, "sedang menjalani ekspansi besar pada awal Januari."
"Itu memiliki pengaruh mampu mengurangi melimpahnya minyak mentah yang kita lihat di Cushing ... selama beberapa bulan terakhir dan mendukung harga," ia menambahkan. (A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012