New York (ANTARA News) - Presiden Majelis Umum PBB, Jan Eliasson, secara khusus menyampaikan belasungkawa atas musibah bencana gempa bumi di Yogyakarta dan menyerukan semua negara agar memperlihatkan solidaritas untuk membantu Indonesia. Dalam pernyataannya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi HIV/AIDS di Gedung Majelis Umum PBB, New York, Rabu, Eliasson mengatakan gempa yang terjadi pada pagi hari 27 Mei tersebut telah mengakibatkan dampak sangat besar bagi rakyat Indonesia. "Atas nama seluruh anggota Majelis Umum PBB, saya sampaikan simpati terdalam kepada pemerintah dan rakyat Indonesia," kata Eliasson. Gempa itu mengakibatkan sedikitnya 5.000 orang tewas. Eliasson juga berharap komunitas internasional dapat memperlihatkan solidaritasnya dan memberi bantuan yang diperlukan Indonesia, baik bantuan jangka pendek maupun jangka panjang. Sementara itu, KTT HIV/AIDS yang berlangsung 31 Mei - 2 Juni 2006 tersebut dihadiri sejumlah menteri dari negara-negara anggota PBB. Menko Kesra Aburizal Bakrie yang semula akan memimpin delegasi RI, membatalkan rencananya ke PBB karena harus konsentrasi pada penanganan bencana alam di Yogyakarta. Bantuan dari badan-badan PBB seperti WHO, WFP dan UNICEF kini terus mengalir ke Indonesia. Bantuan antara lain berupa berupa peralatan medis dan peralatan komunikasi, tenda, bahan makanan, peralatan masak, dan kebutuhan sanitasi. Sementara itu, di New York, keinginan masyarakat setempat untuk membantu Indonesia cukup besar. Penggalangan dana antara lain dilakukan kalangan gereja dan masjid-masjid. "Banyak masjid di New York yang siap melakukan penggalangan dana," kata Syamsi Ali, Imam pada Islamic Center of New York, yang pekan ini juga melakukan penghimpunan dana untuk Yogyakarta. Menurut Syamsi yang merupakan ulama asal Indonesia, dana yang nantinya dihimpun kemungkinan akan disalurkan melalui Islamic Relief atau perwakilan pemerintah RI, seperti KBRI Washington DC atau KJRI New York. (*)
Copyright © ANTARA 2006