Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta Senin sore stabil pada 9.630 per dolar AS.

"Positifnya sentimen eksternal belum membawa nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS," ujar Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova.

Ia mengemukakan, membaiknya data manufaktur China menjadi sentimen positif beberapa mata uang Asia, kemudian Jepang yang telah melaksanakan Pemilu dan pemimpin barunya yang pro pasar keuangan menambah sentimen di kawasan Asia.

"Sentimen negatif ada di dalam negeri sehingga rupiah agak sulit menguat, hal itu masih dipicu dari kinerja neraca perdagangan Indonesia yang masih defisit," kata dia.

Ia menambahkan, menjelang akhir tahun impor dalam negeri masih cukup kuat sehingga membuat kebutuhan dolar AS meningkat, kondisi itu membuat rupiah akan cenderung melemah.

"Namun, rupiah masih dalam penjagaan Bank Indonesia (BI). BI akan pro aktif ketika rupiah sudah berada di dalam posisi yang diangap sesuai," ucap dia.

Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah minim fluktuasi namun masih dalam kecenderungan negatif setelah data-data Eropa bervariatif sehingga tidak terlalu menguatkan nilai mata uang berisiko.

Di sisi lain, kata dia, membaiknya indeks manufaktur China belum mampu menguatkan nilai nata uang Asia karena tertutupi oleh senitmen dari Eropa tersebut.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia hari ini nilai tukar rupiah berada pada 9.645 per dolar AS.

(KR-ZMF/B008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012