Jakarta (ANTARA News) - Kertas dan pulp kertas Indonesia mempunyai potensi untuk menguasai pasar kertas dunia yang saat ini masih dikuasai oleh Finlandia dan Negara-negara Amerika Latin seperti Brazil dan Chili. "Dari segi bahan baku Indonesia mempunyai potensi untuk menguasai pasar pulp dan kertas dunia karena ketersediaan bahas baku yang melimpah, sehingga pabrik pulp dan kertas sering mendapat tuduhan dari LSM luar negeri melanggar lingkungan hidup yang sebenarnya hanya ketakutan persaingan dagang," kata Direktur PT. Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP), Leonardy Halim di Pangkalan Kerinci kab. Palalawan, Riau Rabu. Menurut dia, ketersedian bahan baku yang berupa pohon kayu akasia di Indonesia mempunyai masa panen hanya 5 sampai 7 tahun dan berkualitas bagus tetapi di Eropa dan Amerika Latin pohon akasia baru bisa dipanen 30 tahun. "Dengan masa panen yang pendek tersebut dan berkualitas seperti pohon akasia alam itu maka Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi di pasar kertas dan pulp dunia," kata Leonardy, pimpinan anak perusahaan April group yang berpusat di Singapura. Ia mengatakan, tuduhan pelanggaran lingkungan hidup oleh LSM luar negeri telah menimpa produk perusahaan yang dipimpinnya sehingga ekspornya dilarang masuk ke Eropa tahun 2003 lalu. "Untuk membuktikan pelanggaran tersebut pihaknya melakukan pengujian produk di Jerman yang akhirnya tidak terbukti pelanggaran sehingga produknya di Jerman mendapat "premium price", melebihi patokan harga di negara tersebut. Tuduhan-tuduhan pelanggaran lingkungan hidup yang ditujukan ke perusahaan-perusahaan pulp dan kertas Indonesia, menurut dia, hal itu sebagai upaya persaingan perdagangan di pasar Eropa. Ia mengatakan, dengan kesuburan yang dimiliki Indonesia disertai dengan kemajuan teknologi yang digunakan maka untuk bahan baku Indonesia unggul baik kuantitas maupun kualitasnya. Dari segi kuantitas dengan jarak tanam hingga panen pendek maka menjamin ketersidaan bahan baku, sedangkan dari kualitas pohon aksia yang ditanam di Indonesia mempunyai serat yang panjang dengan kualitas tak kalah dengan serat pohon dari tebangan alam sehingga akan menghasilkan kertas yang berkualitas, katanya. Untuk itu, ia yakin kertas Indonesia pada tahun 2009 akan dapat menguasai dunia mengalahkan Brazil dan Chili yang saat ini menjadi pesaing berat Indonesia di pasaran Eropa. Ia mengatakan, pabrik pulp RAPP kini berkapasitas penuh 2 juta ton per tahun dan produksinya sebesar 1,9 juta ton per tahun. Sedangkan dari produksi tersebut 85 persen untuk ekspor dan 15 persen lainnya untuk pasar dalam negeri. Ia mengharapkan tahun depan produksi kertas perusahaannya dapat menembus China yang di masa mendatang diperkirakan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Oleh karena itu, pihak April Group yang merupakan induk perusahaan itu akan menginvestasikan sebesar 360 juta dolar AS. Sementara itu, Manajer Humas perusahaan itu Fakhrunnas MA Jabbar mengatakan dalam rangka Community Development pihaknya kini telah membina sebanyak 3000 UKM dari berbagai jenis usaha dengan omzet rata-rata Rp3 miliar sebulan. Menurut dia, usaha UKM milik masyarakat di sekitar pabrik tersebut diantaranya pertanian, penanaman kayu, kerajinan dan peternakan. Untuk itu pihaknya akan terus membina sehingga diharapkan produk pertanian hasil binaan perusahaannya dapat menumbus pasar ekspor.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006